Gedung Unik dan Inovatif Dunia
A
A
A
Negara-negara di dunia sepertinya berlomba-lomba membangun proyek gedung prestisius yang mengundang decak kagum. Bangunannya juga tak biasa, karena menggunakan material unik atau pengerjaannya yang inovatif.
Salah satu gedung yang unik dibangun oleh pemerintah Kota Dubai, Uni Emirat Arab, menggunakan printer 3D. United Arab Emirates National Innovation Committee mengumumkan sebuah proyek, di mana mereka akan membangun gedung perkantoran yang seluruhnya memanfaatkan teknologi printer 3D di Dubai.
Proyek ini akan dipimpin oleh sebuah perusahaan bernama Winsun Global yang sebelumnya membangun seluruh gedung apartemen menggunakan alat cetak 3D. Menariknya, tak hanya gedung yang akan dicetak menggunakan printer, tetapi furnitur yang ada di dalamnya juga bakal dicetak memakai perangkat canggih itu, seperti dikutip dari laman Ubergizmo.
“Gedung ini akan menjadi kesaksian efisiensi dan kreativitas teknologi cetak 3D, yang kami percaya bakal memainkan peran utama dalam membentuk sektor konstruksi dan desain. Kami akan menjadi pusat global untuk inovasi dan pencetakan 3D. Ini adalah langkah pertama dari banyak lagi proyek di masa yang akan datang,” kata Al Gergawi, Ketua Komite Inovasi Nasional Uni Arab Emirates.
Untuk membuat impian ini menjadi kenyataan, printer 3D dengan tinggi 20 kaki atau sekitar tujuh meter akan digunakan untuk membangun gedung berukuran 2.000 kaki persegi atau sekitar 610 meter persegi. Dalam proses pembangunannya akan menggunakan material Special Reinforced Concrete, Fiber Reinforced Plastic, dan Glass Fiber Reinforced Gypsum.
Proses pembangunan diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu dan diklaim dapat mengurangi biaya tenaga kerja sebanyak 50%-80% dan mengurangi limbah konstruksi hingga 30%-60%. Di tempat berbeda, perusahaan konstruksi asal Tiongkok, Broad Sustainable Building, baru-baru ini merilis sebuah video online yang menunjukkan bagaimana mereka berhasil membangun sebuah gedung 57 lantai hanya dalam waktu 19 hari.Gedung yang disebut Sky City itu terletak di Kota Changsha.
Terdiri dari 800 rumah dan ruang kantor, gedung itu bisa menampung sekitar 4.000 orang. Proposal awal yang diajukan oleh perusahaan ini sebenarnya adalah sebuah bangunan bertingkat 97 yang akan menjadi gedung pencakar langit terbesar di dunia.Tetapi, setelah berhasil menyelesaikan 20 lantai, konstruksi dihentikan selama satu tahun karena pejabat setempat ingin kembali meninjau rencana itu.
Pada akhirnya, pihak Broad Sustainable Building diminta mengurangi rencana mereka menjadi hanya 57 lantai, karena gedung itu berada dekat bandara. Setelah mengalami penundaan cukup lama, seluruh konstruksi dari awal sampai akhir diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga minggu kerja. Pekerja konstruksi bahkan berhasil membangun tiga lantai per hari.
Penggunaan modul di Sky City juga telah mengurangi penggunaan beton yang biasanya dibawa oleh 15.000 truk. Hal tersebut cukup banyak menghilangkan polusi debu di sekitar lokasi pembangunan. Mereka juga mengklaim bahwa udara di dalam Sky City 99,9% murni karena sistem pendingin udara yang canggih.
Broad Sustainable Building telah mengembangkan sayapnya hingga ke 70 negara. Mereka juga memiliki beberapa video timelapse yang menunjukkan seberapa cepat mereka telah mendirikan bangunan di masa lalu.
Rendra Hanggara
Salah satu gedung yang unik dibangun oleh pemerintah Kota Dubai, Uni Emirat Arab, menggunakan printer 3D. United Arab Emirates National Innovation Committee mengumumkan sebuah proyek, di mana mereka akan membangun gedung perkantoran yang seluruhnya memanfaatkan teknologi printer 3D di Dubai.
Proyek ini akan dipimpin oleh sebuah perusahaan bernama Winsun Global yang sebelumnya membangun seluruh gedung apartemen menggunakan alat cetak 3D. Menariknya, tak hanya gedung yang akan dicetak menggunakan printer, tetapi furnitur yang ada di dalamnya juga bakal dicetak memakai perangkat canggih itu, seperti dikutip dari laman Ubergizmo.
“Gedung ini akan menjadi kesaksian efisiensi dan kreativitas teknologi cetak 3D, yang kami percaya bakal memainkan peran utama dalam membentuk sektor konstruksi dan desain. Kami akan menjadi pusat global untuk inovasi dan pencetakan 3D. Ini adalah langkah pertama dari banyak lagi proyek di masa yang akan datang,” kata Al Gergawi, Ketua Komite Inovasi Nasional Uni Arab Emirates.
Untuk membuat impian ini menjadi kenyataan, printer 3D dengan tinggi 20 kaki atau sekitar tujuh meter akan digunakan untuk membangun gedung berukuran 2.000 kaki persegi atau sekitar 610 meter persegi. Dalam proses pembangunannya akan menggunakan material Special Reinforced Concrete, Fiber Reinforced Plastic, dan Glass Fiber Reinforced Gypsum.
Proses pembangunan diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu dan diklaim dapat mengurangi biaya tenaga kerja sebanyak 50%-80% dan mengurangi limbah konstruksi hingga 30%-60%. Di tempat berbeda, perusahaan konstruksi asal Tiongkok, Broad Sustainable Building, baru-baru ini merilis sebuah video online yang menunjukkan bagaimana mereka berhasil membangun sebuah gedung 57 lantai hanya dalam waktu 19 hari.Gedung yang disebut Sky City itu terletak di Kota Changsha.
Terdiri dari 800 rumah dan ruang kantor, gedung itu bisa menampung sekitar 4.000 orang. Proposal awal yang diajukan oleh perusahaan ini sebenarnya adalah sebuah bangunan bertingkat 97 yang akan menjadi gedung pencakar langit terbesar di dunia.Tetapi, setelah berhasil menyelesaikan 20 lantai, konstruksi dihentikan selama satu tahun karena pejabat setempat ingin kembali meninjau rencana itu.
Pada akhirnya, pihak Broad Sustainable Building diminta mengurangi rencana mereka menjadi hanya 57 lantai, karena gedung itu berada dekat bandara. Setelah mengalami penundaan cukup lama, seluruh konstruksi dari awal sampai akhir diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga minggu kerja. Pekerja konstruksi bahkan berhasil membangun tiga lantai per hari.
Penggunaan modul di Sky City juga telah mengurangi penggunaan beton yang biasanya dibawa oleh 15.000 truk. Hal tersebut cukup banyak menghilangkan polusi debu di sekitar lokasi pembangunan. Mereka juga mengklaim bahwa udara di dalam Sky City 99,9% murni karena sistem pendingin udara yang canggih.
Broad Sustainable Building telah mengembangkan sayapnya hingga ke 70 negara. Mereka juga memiliki beberapa video timelapse yang menunjukkan seberapa cepat mereka telah mendirikan bangunan di masa lalu.
Rendra Hanggara
(bbg)