Harapan Bos OJK untuk Sektor Keuangan RI
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengaku memiliki tiga harapan untuk sektor keuangan Indonesia.
Dia mengungkapkan, harapan ini menjadi semangat OJK untuk lebih berperan bagi keuangan nasional di Tanah Air.
"Keinginan ini kami sampaikan untuk mendukung keuangan nasional. Pertama, kita ingin industri keuangan kita berperan lebih kontributif di dalam pembangunan ekonomi nasional," katanya dalam acara Halal Bihalal OJK di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Menurut Muliaman, saat ini pihaknya sedang berpikir keras soal model dan konsep bisnis yang bisa mendukung pembangunan ekonomi nasional agar lebih baik.
"Kedua, kita ingin sektor keuangan ini memiliki daya tahan yang kuat. Jadi bila ada krisis dan gejolak, tidak terlalu menjadi konsen yang berlebihan karena kita sudah siap dan sektor keuangan kita kuat," imbuh dia.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menambahkan, industri keuangan nasional juga harus membuka akses keuangan seluas-luasnya untuk masyarakat terutama yang di pelosok Indonesia.
"Selain itu menjangkau sektor usaha mikro dan UMKM. Ini benar-benar jadi koridor kita. Jadi industri keuangan kita punya pedoman yang kuat. Kita berikan kesempatan agar bisa berkontribusi di tengah slowdown-nya ekonomi global," pungkasnya.
Dia mengungkapkan, harapan ini menjadi semangat OJK untuk lebih berperan bagi keuangan nasional di Tanah Air.
"Keinginan ini kami sampaikan untuk mendukung keuangan nasional. Pertama, kita ingin industri keuangan kita berperan lebih kontributif di dalam pembangunan ekonomi nasional," katanya dalam acara Halal Bihalal OJK di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Menurut Muliaman, saat ini pihaknya sedang berpikir keras soal model dan konsep bisnis yang bisa mendukung pembangunan ekonomi nasional agar lebih baik.
"Kedua, kita ingin sektor keuangan ini memiliki daya tahan yang kuat. Jadi bila ada krisis dan gejolak, tidak terlalu menjadi konsen yang berlebihan karena kita sudah siap dan sektor keuangan kita kuat," imbuh dia.
Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menambahkan, industri keuangan nasional juga harus membuka akses keuangan seluas-luasnya untuk masyarakat terutama yang di pelosok Indonesia.
"Selain itu menjangkau sektor usaha mikro dan UMKM. Ini benar-benar jadi koridor kita. Jadi industri keuangan kita punya pedoman yang kuat. Kita berikan kesempatan agar bisa berkontribusi di tengah slowdown-nya ekonomi global," pungkasnya.
(izz)