Menteri Rini Minta BUMN Tak Hanya Kejar Untung

Senin, 27 Juli 2015 - 10:49 WIB
Menteri Rini Minta BUMN...
Menteri Rini Minta BUMN Tak Hanya Kejar Untung
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta seluruh perusahaan BUMN tidak hanya mengejar keuntungan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Namun, perusahaan pelat merah tersebut juga harus memberikan sumbangsih terhadap pembangunan perekonomian Indonesia secara menyeluruh.

"Maksudnya, jika mempunyai lahan pertambangan yang sebetulnya bisa diproses lebih lanjut harus diproses lebih lanjut. Harus kita tingkatkan investasi ke depan sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Itu semua harus menjadi bagian program kerja BUMN," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Sebab, sambung mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini, modal perusahaan BUMN tersebut ‎dalam menjalankan kegiatan operasionalnya berasal dari suntikan pemerintah. Maka, harus ada tanggung jawab untuk menyejahterakan masyarakat dan mendukung perekonomian nasional.

‎"Jadi tanggung jawab itu harus ada. Kalau dulu memang penekanannya untuk keuntungan-keuntungan. Keuntungan, bagi dividen ke negara. Tapi tahun ini kita tidak ingin begitu," imbuh dia.

Rini menegaskan, perusahaan pelat merah kini harus melihat konteks yang jauh lebih luas di tahun mendatang, tidak hanya memikirkan lima tahun ke depan namun hingga 15 tahun mendatang.

"Otomatis kalau memikirkan demikian maka tidak terlepas bagaimana kita ikut membangun negeri ini, sehingga bermanfaat untuk semua pihak," terangnya.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengubah paradigma dan penilaian soal key performance index (KPI), ataupun pandangan soal investasi yang akan dilakukan.

"‎Misal yang semula saya masuk ke sini supaya dapat untuk tiga tahun mendatang, karena untungnya besar maka saya dapat MTN. Kemudian investasi ini sangat bagus tetapi keuntungannya baru lima tahun yang akan datang lalu mereka mundur," jelas Rini.

Menurutnya, pandangan tersebut harus diubah, agar mereka melihat keuntungannya mampu 5-7 tahun mendatang. "Itu tidak masalah selama betul-betul memberikan benefit jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan," tandas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0837 seconds (0.1#10.140)