Pembangunan Hotel Masih Prospektif

Rabu, 29 Juli 2015 - 09:34 WIB
Pembangunan Hotel Masih Prospektif
Pembangunan Hotel Masih Prospektif
A A A
Hotel menjadi salah satu bentuk properti yang masih dinilai prospektif sebagai lahan investasi bagi pengembang, dalam maupun luar negeri.

Geliat pertumbuhan ekonomi dunia yang makin stabil ikut memperbanyak masyarakat kelas menengah hingga menjadikan kegiatan travelling terus meningkat dan kebutuhan akomodasi pun tak terelakkan.

Laporan yang dirilis oleh STR Global Construction Pipeline baru-baru ini menyebutkan, Tiongkok menjadi negara yang paling banyak membangun hotel. Negara tersebut tercatat sedang membangun 145.167 kamar dari 452 hotel. Indonesia sendiri menjadi negara terbesar keempat di Asia Pasifik dalam pembangunan hotel per Juni 2015.

Dalam periode tersebut, total kamar yang dibangun mencapai sebanyak 554.532 unit dari 2.363 hotel. Sementara itu, dua negara lain yang masuk dalam empat besar adalah India (26.159 kamar dari 158 hotel) dan Malaysia (10.806 kamar dari 39 hotel). Peningkatan pembangunan kamar hotel di kawasan Asia Pasifik mencapai sekitar 6,7% bila dibandingkan periode sama setahun sebelumnya.

Adapun bila dibandingkan periode semester pertama 2015 dengan periode sama tahun 2014, peningkatannya tercatat sebesar 0,6%. Sementara itu, nilai konstruksi hotel yang sedang dibangun di Indonesia sepanjang Januari-Mei 2015 tercatat sekitar Rp7,85 triliun.

Gencarnya pembangunan hotel seiring pertumbuhan industri pariwisata nasional yang dinilai masih prospektif. “Di Indonesia tercatat ada sebanyak 27.243 kamar dari 148 hotel,” ujar Naureen Ahmed, Manager Marketing & Analysis STR Global.

Di lain pihak, pada kesempatan kunjungan Presiden Prancis ke Angola, Accor Hotels, operator hotel terkemuka di dunia, menjalin kemitraan eksklusif dengan perusahaan terkemuka Angola, AAA ACTIVOS LDA, untuk membuka 50 hotel (lebih dari 6.200 kamar) di Angola yang terdiri atas hotel-hotel kelas atas hingga ekonomi dari tahun 2015 hingga 2017.

“Berdirinya grup perusahaan bidang perhotelan dan pariwisata yang bersejarah di Angola, yang terwujud melalui kemitraan kami denganAAA ACTIVOS LDA,menegaskan komitmen Accor Hotels di Afrika,di mana industri pariwisata sedang berkembang pesat,” kata Sebastien Bazin, Chairman dan CEO Accor Hotels.

“Angola memiliki 25 juta penduduk, 40% di antaranya adalah usiaproduktif. Oleh karena itu, 3.000 karyawan lokal berkesempatan untuk bekerja di industri perhotelan dan pariwisata, mulai jasa restoran hingga posisi eksekutif. Kami berkomitmen melatihpara karyawan tersebut, sekaligusmenyampaikan nilainilaiperusahaan kepada mereka,” lanjutnya, dalam rilis yang diterima KORAN SINDO.

Carlos Manuel de Sao Vicente, Chairman AAA, menegaskan kerja samadengan Accor Hotels merupakan kemitraan dengan industri perhotelan dan pariwisata global yang pertama kali di Angola. Kemitraan ini bertujuan menjawabkebutuhan global yang terus meningkat dengan jaringan yang mencakup seluruh Angola.

Menurut dia, Angola melakukan diversifikasi perekonomiannya untuk mengurangi ketergantungandari ekonomi berbasis mineral,seperti industri minyak dan berlian. AAA telah memberikan kontribusi untuk mencapaitujuan strategis ini dengan berinvestasi dalam membangun sebuah jaringan hotel di seluruh negeri, yang terdiri atas 50 hotel di seluruh ibu kota provinsi dan tiga pusat logistik untuk memasok kebutuhan hotel-hotel tersebut.

“Saat ini kami telah menjalin kemitraan dengan Accor Hotels untuk mengelola hotel-hotel tersebut, melatihmasyarakatAngola dan memberikan layanan di seluruh hotel yang memiliki standar kualitas internasionaldengan sentuhanPrancis dan Angola.

Kami optimistis, Angola akansegeramenjadi pemain besar diindustriperhotelan dan pariwisatadi Afrika. Angola akan menjadi tujuan wisata utama. 50 hotelkamiakan membantu mendorong tumbuhnya industri pariwisata domestik dan internasional,” ujarnya.

AAA adalah sebuah perusahaan Angola terkemuka dan dikenal dengan kepemimpinannya dalamoil insurance dan investasi. AAAmemulai usahanyasebagai spesialispenyedia jasa manajemen risiko keuangandan telah memimpin pasarcoinsurancedi sektor minyak Angola sejak tahun 2000.

Perusahaan ini juga bergerak di bidangreinsuranceminyak dan pialang di Inggris dan Bermuda. Selama lebih dari dua tahun ke depan, 50 hotel akan dibuka di lokasi-lokasi strategis, seperti di Luanda, ibu kota Angola, dandi17 ibu kota provinsinya.

Sebanyak 6 hotel akan dibuka pada 2015, sebanyak 22hotel pada tahun2016, dan22hotel pada 2017.Hotelhotel tersebut akanmencakup seluruh segmen, mulai segmenkelas atas hingga ekonomi, termasuk segmen hotel midscale.Sebanyak 27 hotel akan beroperasi di bawah brand ekonomiibisStyles, 22 hotel akan beroperasi di bawahbrand midscale Mercure,dan 1 hotel mengusung brand Sofitel.

Rendra Hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5519 seconds (0.1#10.140)