BNI Beri Kredit Pupuk Indonesia Rp3,2 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) memberikan fasilitas kredit investasi sebesar Rp3,2 triliun kepada PT Pupuk Indonesia Holding Company.
Fasilitas ini akan dipergunakan oleh PT Pertrokimia Gresik, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia untuk membangun proyek Amoniak dan Urea (Amurea) II di Gresik. Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan, kerja sama ini menunjukkan dukungan dan komitmen BNI terhadap program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, melalui dukungan kepada industri pupuk yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dia melanjutkan, produksi pertanian yang semakin meningkat, akan berdampak pada permintaan pupuk yang semakin besar. Keadaan ini membuat para produsen pupuk harus berproduksi secara optimal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. ”Proyek Amurea II ini sangat penting peranannya dalam rencana memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional tersebut,” kata Suprajarto di Jakarta kemarin.
Tercatat, konsumsi pupuk di Indonesia secara total tumbuh rata-rata 2,86% per tahun. Pada tahun 2015, industri pupuk masih memiliki prospek yang cerah, terlihat dari rencana program pemerintah dalam rangka penguatan ketahanan pangan dengan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp35,7 triliun.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman menuturkan, dengan dibangunnya pabrik Amurea II di Gresik, kebutuhan bahan baku untuk memproduksi pupuk NPK sebanyak 2,8 juta ton per tahun dan pupuk ZA sebanyak 750.000 ton per tahun akan terpenuhi.
”Dengan begitu, ketergantungan pada impor amoniak yang fluktuasi harganya sulit diprediksi bisa dikurangi,” ujarnya. Bahkan ini, tambah Hidayat, sekaligus dapat menghemat devisa negara.
Kunthi fahmar sandy
Fasilitas ini akan dipergunakan oleh PT Pertrokimia Gresik, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia untuk membangun proyek Amoniak dan Urea (Amurea) II di Gresik. Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan, kerja sama ini menunjukkan dukungan dan komitmen BNI terhadap program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, melalui dukungan kepada industri pupuk yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dia melanjutkan, produksi pertanian yang semakin meningkat, akan berdampak pada permintaan pupuk yang semakin besar. Keadaan ini membuat para produsen pupuk harus berproduksi secara optimal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. ”Proyek Amurea II ini sangat penting peranannya dalam rencana memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional tersebut,” kata Suprajarto di Jakarta kemarin.
Tercatat, konsumsi pupuk di Indonesia secara total tumbuh rata-rata 2,86% per tahun. Pada tahun 2015, industri pupuk masih memiliki prospek yang cerah, terlihat dari rencana program pemerintah dalam rangka penguatan ketahanan pangan dengan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp35,7 triliun.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman menuturkan, dengan dibangunnya pabrik Amurea II di Gresik, kebutuhan bahan baku untuk memproduksi pupuk NPK sebanyak 2,8 juta ton per tahun dan pupuk ZA sebanyak 750.000 ton per tahun akan terpenuhi.
”Dengan begitu, ketergantungan pada impor amoniak yang fluktuasi harganya sulit diprediksi bisa dikurangi,” ujarnya. Bahkan ini, tambah Hidayat, sekaligus dapat menghemat devisa negara.
Kunthi fahmar sandy
(ars)