IHSG Diperkirakan Kembali Menguat
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan kembali menguat.
"Dengan kisaran pergerakan yang berkisar antara 4.720-4.800. Saham-saham yang dapat diperhatikan, di antaranya AALI, ASII, BBRI, dan BMRI," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Lanjar menyampaikan, sentimen selanjutnya yang akan datang dari data produksi kendaraan di Jepang, tingkat pengangguran dan inflasi di Jerman, data produk domestik bruto (PDB) kuartal II di AS.
"Diekspetasikan tumbuh 2,6% dari 0,2% periode sebelumnya. Dengan tingkat kemampuan konsumsi perorangan naik 2% dari 2% periode sebelumnya," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin terlihat bergerak konsolidasi setelah dibuka cukup meyakinkan. IHSG ditutup menguat tipis 6,36 poin atau sebesar 0,14% dilevel 4.721,12.
Volume perdagangan yang kembali pada level rata serta aksi beli saham investor asing dengan catatan nett buy sebesar Rp366,64 miliar turut menjadi faktor penguatan. Sektor komoditas rebound mengikuti indeks komoditas di Asia.
Beberapa kebijakan pemerintah, di antaranya rencana menurunkan DP kendaraan dan menumbuhkan perkreditan perbankan seakan tidak sepenuhnya direspon positif investor.
"Melihat kondisi ekonomi dan rupiah yang masih kurang meyakinkan," pungkasnya.
"Dengan kisaran pergerakan yang berkisar antara 4.720-4.800. Saham-saham yang dapat diperhatikan, di antaranya AALI, ASII, BBRI, dan BMRI," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Lanjar menyampaikan, sentimen selanjutnya yang akan datang dari data produksi kendaraan di Jepang, tingkat pengangguran dan inflasi di Jerman, data produk domestik bruto (PDB) kuartal II di AS.
"Diekspetasikan tumbuh 2,6% dari 0,2% periode sebelumnya. Dengan tingkat kemampuan konsumsi perorangan naik 2% dari 2% periode sebelumnya," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin terlihat bergerak konsolidasi setelah dibuka cukup meyakinkan. IHSG ditutup menguat tipis 6,36 poin atau sebesar 0,14% dilevel 4.721,12.
Volume perdagangan yang kembali pada level rata serta aksi beli saham investor asing dengan catatan nett buy sebesar Rp366,64 miliar turut menjadi faktor penguatan. Sektor komoditas rebound mengikuti indeks komoditas di Asia.
Beberapa kebijakan pemerintah, di antaranya rencana menurunkan DP kendaraan dan menumbuhkan perkreditan perbankan seakan tidak sepenuhnya direspon positif investor.
"Melihat kondisi ekonomi dan rupiah yang masih kurang meyakinkan," pungkasnya.
(rna)