Alfamart Fasilitasi UMKM Warung Eceran
Alfamart Fasilitasi UMKM Warung Eceran
A
A
A
DEPOK - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bersama Toko Mitra Alfamart (TMA) memfasilitasi pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) untuk memiliki usaha warung eceran, dengan pengelolaan lebih modern namun modal investasinya dapat terjangkau.
TMA telah hadir di Cimahi dan Sukabumi. Gerai TMA tambahan dibuka di Pesantren Darul Marhamah, Desa Jatisari Kubang, Cileungsi.
Pengurus harian Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Darul Marhamah, Umi Azzah Afiff menceritakan, toko yang sudah berdiri cukup lama tersebut sebelumnya sudah mengalami pasang surut.
"Mulai dari pergantian pemilik satu dengan yang lain, hingga akhirnya dikelola secara mandiri oleh pihak yayasan. Kami sudah melewati berbagai hambatan terutama soal pengelolaannya," katanya, Jumat (31/7/2015).
Dia berharap pengelolaan toko yang lebih modern dapat lebih profesional dalam hal pasokan barang, manajemen keuangan, serta pelayanan. Sehingga dapat menghasilkan keuntungan dan bermanfaat bagi pengurus yayasan dan peserta didik.
"Keberadaan toko ini sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari di lingkungan
pesantren Darul Marhamah, yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota," lanjutnya.
Deputy Branch Manager Alfamart Cileungsi, Azam Nurochman mengatakan, TMA merupakan upaya perusahaan dalam mendukung pemerintah untuk ikut mengembangkan potensi UMK di Indonesia.
Selain itu, sebagai implementasi salah satu visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil.
Dengan bergabung menjadi TMA, sambung Azzam, pedagang toko tradisional akan dibantu dalam pasokan barang, pelatihan dan pendampingan, serta sistem operasional seperti minimarket modern.
"Bagi pelaku UMK maupun pedagang tradisional yang bergabung dalam TMA, akan dilakukan upgrade toko tradisional menjadi format minimarket, dengan kisaran modal yang dibutuhkan antara Rp55-Rp75 juta, tergantung dari luas toko atau tipe toko," pungkasnya.
TMA telah hadir di Cimahi dan Sukabumi. Gerai TMA tambahan dibuka di Pesantren Darul Marhamah, Desa Jatisari Kubang, Cileungsi.
Pengurus harian Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Darul Marhamah, Umi Azzah Afiff menceritakan, toko yang sudah berdiri cukup lama tersebut sebelumnya sudah mengalami pasang surut.
"Mulai dari pergantian pemilik satu dengan yang lain, hingga akhirnya dikelola secara mandiri oleh pihak yayasan. Kami sudah melewati berbagai hambatan terutama soal pengelolaannya," katanya, Jumat (31/7/2015).
Dia berharap pengelolaan toko yang lebih modern dapat lebih profesional dalam hal pasokan barang, manajemen keuangan, serta pelayanan. Sehingga dapat menghasilkan keuntungan dan bermanfaat bagi pengurus yayasan dan peserta didik.
"Keberadaan toko ini sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari di lingkungan
pesantren Darul Marhamah, yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota," lanjutnya.
Deputy Branch Manager Alfamart Cileungsi, Azam Nurochman mengatakan, TMA merupakan upaya perusahaan dalam mendukung pemerintah untuk ikut mengembangkan potensi UMK di Indonesia.
Selain itu, sebagai implementasi salah satu visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil.
Dengan bergabung menjadi TMA, sambung Azzam, pedagang toko tradisional akan dibantu dalam pasokan barang, pelatihan dan pendampingan, serta sistem operasional seperti minimarket modern.
"Bagi pelaku UMK maupun pedagang tradisional yang bergabung dalam TMA, akan dilakukan upgrade toko tradisional menjadi format minimarket, dengan kisaran modal yang dibutuhkan antara Rp55-Rp75 juta, tergantung dari luas toko atau tipe toko," pungkasnya.
(izz)
Explore More