Serikat Pekerja Sorot Kinerja Dirut Pelindo II

Selasa, 04 Agustus 2015 - 12:05 WIB
Serikat Pekerja Sorot...
Serikat Pekerja Sorot Kinerja Dirut Pelindo II
A A A
JAKARTA - Kinerja Direktur Utama (Dirut) Pelindo II RJ Lino kini menjadi sorotan tidak hanya kalangan pemerintahan dan parlemen, namun juga Serikat Pekerja Pelindo (SPPI) II.

Sorotan SPPI II selain tentang konsesi JICT, juga terkait investasi alat tanpa kajian yang bernilai triliunan rupiah dan proyek Kalibaru, yang awalnya akan selesai 2014. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda pelabuhan tersebut akan beroperasi.

"SPPI II sudah melakukan kajian mendalam perpanjangan konsesi JICT-Koja dan hasilnya jauh lebih untung dikelola sendiri oleh Pelindo II. SPPI II juga menyesalkan arogansi Lino yang sudah tanda tangan amandemen 2014 lantas minta persetujuan Menteri BUMN 2015," ungkap Ketua SPPI II Kirnoto dalam rilisnya, Selasa (4/8/2015).

Kirnoto menjelaskan, investasi alat bongkar muat yang digadang akan menekan biaya logistik namun yang terjadi sebaliknya. Tarif alat naik dengan alasan mempercepat return investasi dan membebani pengusaha.

"Alat-alat triliunan rupiah ini utilitasnya juga rendah karena minim kajian pengadaan alat di masing-masing cabang. Sifatnya cenderung dropping. Belum lagi kualitas alat yang rendah karena dibeli perusahaan tidak ternama di China," kata dia.

Selain itu, dalam hal pembangunan Kalibaru belum ada tanda-tanda akan beroperasi. "Janji Lino 2014 operasi namun belum ada sinyal akan jalan. Jauh dibandingkan Teluk Lamong Surabaya. Tanpa banyak pemberitaan dan manuver, pelabuhan selesai dibangun dan sudah operasi," ungkapnya.

Lebih lanjut Kirnoto menjelaskan bahwa selama enam tahun Lino menjadi Dirut Pelindo II, sudah empat kali terjadi gangguan besar di Pelabuhan Priok. Gangguan tersebut yakni Kasus Makam Mbah Priok (2010), Pemogokan karyawan Koja (2010). Mogok Pelindo II (2013) dan Aksi Solidaritas Stop Operasi JICT (2015).

Hal tersebut kemungkinan besar akan berdampak pada kebangkrutan perusahaan dan kerugian negara. "Kami minta Menteri BUMN dan Presiden evaluasi. Jangan sampai ada legacy buruk kepada negara," tandas dia.
(izz)
Berita Terkait
Pelindo II Tunda IPO...
Pelindo II Tunda IPO dan Akuisisi Pelabuhan Asing
Erick Thohir Rombak...
Erick Thohir Rombak Direksi Pelindo I hingga IV, Ada Apa?
Banyak SDM Kurang Tahan...
Banyak SDM Kurang Tahan Tekanan di Dunia Kerja, Ini Penyebabnya
Bos Pelindo II Blak-blakan...
Bos Pelindo II Blak-blakan Soal Merger, Bakal Banyak PHK?
Diterpa Covid-19, Pelindo...
Diterpa Covid-19, Pelindo II Revisi Target Operasional dan Keuangan
Telan Investasi Rp2,37...
Telan Investasi Rp2,37 Triliun, Progres Terminal Kijing Capai 55%
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
2 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
4 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
5 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
5 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
6 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
6 jam yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved