Ekonomi Goyah, Pemerintah-BI Koordinasi via Whatsapp
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan, menghadapi perekonomian Indonesia yang tengah goyah, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus memperkuat koordinasi bahkan via media sosial, Whatsapp.
Untuk diketahui, hari ini pemerintah dan BI menyelenggarakan roundtable policy dialogue terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Dia mengatakan, selama ini koordinasi antara otoritas moneter dan pemerintah dalam tataran teknis berjalan dengan baik. Bahkan, koordinasi tidak hanya dilakukan dalam pertemuan formal namun juga informal. "Jadi, tidak ada gap informasi antar kedua lembaga," ucap dia di gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Kebijakan yang saling mendukung untuk mencapai sebuah tujuan akan sangat ibutuhkan. Di samping forum seperti ini, kita akan lewat internet atau Whatsapp," katanya di gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Menurutnya, BI dan pemerintah akan membuat grup diskusi via Whatsaap untuk membahas kondisi perekonomian terkini, dan berbagai kebijakan yang akan diambil untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita bikin grup. Hal-hal yang perlu sekali bisa kita diskusikan. Ini contoh kerja sama atau forum koordinasi yang memang seharusnya dilakukan," ujar Sofyan.
Sementara, Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, rapat koordinasi tersebut menyepakati bahwa di tengah berbagai tantangan dinamika eksternal dan internal tersebut, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
"Inflasi diprkirakan akan semakin terkendali dan akan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 4±1% pada 2015. Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan menurun, dan berada pada tingkat yang lebih sehat," jelasnya.
Menurut Agus, nilai tukar rupiah meski mengalami tekanan sejalan dengan mata uang dunia lainnya, namun fluktuasi tetap terkendali. Stabilitas sistem keuangan tetap solid, ditopang kuatnya ketahanan sistem perbankan dan terjaganya kinerja pasar keuangan.
"Terjaganya kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan tidak terlepas dari pengelolaan kebijakan makroekonomi yang ditempuh secara hati-hati, konsisten, dalam jalinan koordinasi yang semakin kuat antara pemerintah dan BI," tandas dia.
(Baca: BI Akui Ekonomi RI Diterpa Tantangan Kompleks)
Untuk diketahui, hari ini pemerintah dan BI menyelenggarakan roundtable policy dialogue terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Dia mengatakan, selama ini koordinasi antara otoritas moneter dan pemerintah dalam tataran teknis berjalan dengan baik. Bahkan, koordinasi tidak hanya dilakukan dalam pertemuan formal namun juga informal. "Jadi, tidak ada gap informasi antar kedua lembaga," ucap dia di gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Kebijakan yang saling mendukung untuk mencapai sebuah tujuan akan sangat ibutuhkan. Di samping forum seperti ini, kita akan lewat internet atau Whatsapp," katanya di gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Menurutnya, BI dan pemerintah akan membuat grup diskusi via Whatsaap untuk membahas kondisi perekonomian terkini, dan berbagai kebijakan yang akan diambil untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita bikin grup. Hal-hal yang perlu sekali bisa kita diskusikan. Ini contoh kerja sama atau forum koordinasi yang memang seharusnya dilakukan," ujar Sofyan.
Sementara, Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, rapat koordinasi tersebut menyepakati bahwa di tengah berbagai tantangan dinamika eksternal dan internal tersebut, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
"Inflasi diprkirakan akan semakin terkendali dan akan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 4±1% pada 2015. Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan menurun, dan berada pada tingkat yang lebih sehat," jelasnya.
Menurut Agus, nilai tukar rupiah meski mengalami tekanan sejalan dengan mata uang dunia lainnya, namun fluktuasi tetap terkendali. Stabilitas sistem keuangan tetap solid, ditopang kuatnya ketahanan sistem perbankan dan terjaganya kinerja pasar keuangan.
"Terjaganya kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan tidak terlepas dari pengelolaan kebijakan makroekonomi yang ditempuh secara hati-hati, konsisten, dalam jalinan koordinasi yang semakin kuat antara pemerintah dan BI," tandas dia.
(Baca: BI Akui Ekonomi RI Diterpa Tantangan Kompleks)
(izz)