Sektor Properti Tertampar Melambatnya Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi menampar sektor konsumer, termasuk properti.
Menurut dia, sektor properti kena dampak pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) karena menurunnya komponen konsumsi.
"Komponen konsumsi mengalami penurunan dari segi pendapatan dan juga daya beli, sehingga properti alami penurunan," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Edwin menjelaskan, salah satu faktor pendorong melambatnya PDB adalah menurunnya konsumsi. Menurut dia, laju pertumbuhan ekonomi yang melambat mencerminkan kondisi sektor konsumsinya.
"Jadi masyarakat tahan beli rumah. Kemudian untuk bank juga lagi turun kreditnya karena takut kredit macetnya tinggi," jelas Edwin.
Kendati demikian, ada beberapa emiten dalam sektor ini yang masih mencatat kinerja cukup positif, meski hanya dari sisi pendapatan.
"Misalnya Ciputra Development masih bagus, penjualan meningkat, tidak ada pendapatan lain-lain, tapi bottomline (keuntungan) kena dampak," pungkasnya.
Sekadar informasi, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini melambat menjadi 4,67% dibanding kuartal sebelumnya di angka 4,71%. Perlambatan ekonomi di dalam negeri, terimbas melambatnya ekonomi dunia.
Menurut dia, sektor properti kena dampak pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) karena menurunnya komponen konsumsi.
"Komponen konsumsi mengalami penurunan dari segi pendapatan dan juga daya beli, sehingga properti alami penurunan," ujarnya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Edwin menjelaskan, salah satu faktor pendorong melambatnya PDB adalah menurunnya konsumsi. Menurut dia, laju pertumbuhan ekonomi yang melambat mencerminkan kondisi sektor konsumsinya.
"Jadi masyarakat tahan beli rumah. Kemudian untuk bank juga lagi turun kreditnya karena takut kredit macetnya tinggi," jelas Edwin.
Kendati demikian, ada beberapa emiten dalam sektor ini yang masih mencatat kinerja cukup positif, meski hanya dari sisi pendapatan.
"Misalnya Ciputra Development masih bagus, penjualan meningkat, tidak ada pendapatan lain-lain, tapi bottomline (keuntungan) kena dampak," pungkasnya.
Sekadar informasi, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini melambat menjadi 4,67% dibanding kuartal sebelumnya di angka 4,71%. Perlambatan ekonomi di dalam negeri, terimbas melambatnya ekonomi dunia.
(rna)