Mendag Adu Argumen dengan Pedagang Daging

Senin, 10 Agustus 2015 - 13:18 WIB
Mendag Adu Argumen dengan...
Mendag Adu Argumen dengan Pedagang Daging
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel sempat adu argumen dengan pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta, lantaran harga daging sapi yang masih mahal.

Hal tersebut terjadi usai Rachmat meresmikan Depo Bapok Kita, yang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok.

Pantauan Sindonews, pedagang sapi di Kramat Jati yang belakangan diketahui bernama Yusuf menanyakan Mendag soal kuota impor daging sapi yang dibuka pemerintah, saat awak media sedang mewawancarai sang menteri.

"Kuota impor berapa juta Pak dari Australia," kata Yusuf (45) di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Senin (10/8/2015).

Mendapat pertanyaan seperti itu, Bos Panasonic Gobel Indonesia ini sempat kaget. "Bapak dari mana?" tanya Rachmat agak kesal.

"Saya tukang daging Pak," jawab Yusuf.

‎Mendag mengungkapkan, pemerintah mendapat masukan dari peternak lokal yang mengeluh tidak bisa menjual sapinya lantaran keran impor terus dibuka. Untuk itu, beberapa waktu belakangan pemerintah menekan impor sapi.

"‎Kami mendapat masukan, peternak lokal mengeluh karena enggak bisa jual sapinya. Karena sapi masih impor," terang Rachmat.

Namun, Yusuf tak sepakat dengan pernyataan Mendag terkait keluhan peternak lokal. "Bapak salah kalau gitu. Karena enggak ada sapi kita di sini. Enggak menuhi kebutuhan pak," tegasnya.

"Enggak. Sapi lokal itu berkeluh Pak, karena sapi impor mereka enggak bisa jualan," kilah Mendag.

Yusuf pun tidak mau kalah, dan menegaskan bahwa keluhan tersebut tidak benar adanya. "Bohong itu Pak," tegas Yusuf.

Akhirnya, Mendag memberi pengertian kepada Yusuf bahwa pemerintah juga harus memprioritaskan peternak lokal. Sebab itu, kelangkaan dan lonjakan harga daging sapi yang terjadi ini sedang dicari ujung pangkalnya.

"Bapak jangan dekat-dekat saya. Tolong jangan dekat saya. Saya pemerintah harus menjaga jangan sampai ada masalah.‎ Kami juga prioritaskan peternak lokal. Sekarang ini makanya sedang dipelajari. Mungkin ada yang memainkan harga dan memainkan stok.‎ Maka itu Polri yang akan turun menyeldiki," pungkas Rachmat.

Baca juga:

Tak Untung, Pedagang Daging Sapi Kramat Jati Mogok Jualan

Pedagang Mogok, Kios Daging di Pasar Kramat Jati Sepi

Pemerintah Minta Bulog Tuntaskan Kekosongan Daging Sapi
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0285 seconds (0.1#10.140)