USD Berjaya, Rupiah Dibuka Tepar
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan ini dibuka tepar di tengah makin berjayanya USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.603/USD. Posisi ini terdepresiasi 30 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.573/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.590/USD. Posisi ini melemah 43 poin dari posisi penutupan sebelumnya di Rp13.557/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.520/USD, namun pada pukul 10.00 WIB melemah ke Rp13.576/USD. Posisi ini memburuk dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.550/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.541/USD, terkoreksi 5 poin dari posisikemarin di Rp13.536/USD.
Sementara USD lebih tinggi pada Selasa karena China membiarkan yuan jatuh ke level terendah pada 2012, langkah untuk memberikan dorongan kompetitif terhadap ekspor bagi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Dikutip dari Reuters, bank sentral China menetapkan titik tengah untuk mata uangnya di 6,2298/USD, turun dari posisi sebelumnya di 6,1162.
Pasar bereaksi dengan menjual dolar Australia, yang sering digunakan sebagai proxy untuk mata uang China. Aussie merosot ke 0,7347 dari 0,7430/USD.
Mata uang lain di kawasan itu juga melemah terhadap USD karena investor beralasan lebih memudahkan untuk tetap kompetitif dengan China. Terhadap sejumlah mata uang, USD menguat 0,2% menjadi 97,339. Euro melemah ke 1,0990/USD, dan USD terhadap yen menguat menjadi 124,85.
(Baca: Minim Sentimen Positif, Rupiah Diprediksi Koreksi)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.603/USD. Posisi ini terdepresiasi 30 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp13.573/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.590/USD. Posisi ini melemah 43 poin dari posisi penutupan sebelumnya di Rp13.557/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.520/USD, namun pada pukul 10.00 WIB melemah ke Rp13.576/USD. Posisi ini memburuk dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.550/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.541/USD, terkoreksi 5 poin dari posisikemarin di Rp13.536/USD.
Sementara USD lebih tinggi pada Selasa karena China membiarkan yuan jatuh ke level terendah pada 2012, langkah untuk memberikan dorongan kompetitif terhadap ekspor bagi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Dikutip dari Reuters, bank sentral China menetapkan titik tengah untuk mata uangnya di 6,2298/USD, turun dari posisi sebelumnya di 6,1162.
Pasar bereaksi dengan menjual dolar Australia, yang sering digunakan sebagai proxy untuk mata uang China. Aussie merosot ke 0,7347 dari 0,7430/USD.
Mata uang lain di kawasan itu juga melemah terhadap USD karena investor beralasan lebih memudahkan untuk tetap kompetitif dengan China. Terhadap sejumlah mata uang, USD menguat 0,2% menjadi 97,339. Euro melemah ke 1,0990/USD, dan USD terhadap yen menguat menjadi 124,85.
(Baca: Minim Sentimen Positif, Rupiah Diprediksi Koreksi)
(rna)