Pelaku Usaha Tunggu Gebrakan Menteri Ekonomi Baru
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menunggu gebrakan para menteri baru hasil perombakan (reshuffle) kabinet, yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan, untuk mengetahui apakah para menteri sesuai dengan ekspektasi pasar, maka perlu ada terobosan dan langkah konkret yang dilakukan mereka.
"Walaupun sementara waktu kecenderungan positif pasar itu ada, tapi untuk merespon dengan perubahan-perubahan. Bagaimana IHSG bisa mengalami kenaikan, nilai tukar rupiah direspon positif. Nah itu baru bisa dilihat minggu-minggu pertama setelah ada gebrakan," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Menurutnya, reshuffle kabinet merupakan langkah tepat dilakukan Jokowi saat ini. Selain menjadi kebutuhan mendesak, masyarakat dan dunia usaha perlu ada penyegaran agar Indonesia mampu merespon isu ekonomi baik di internal, regional, maupun global.
"Misalnya, pergerakan ekonomi Amerika Serikat (AS). Dengan perbaikan ekonomi AS, bahwa mereka akan menaikkan suku bunga, dampaknya akan ada penarikan dolar dalam jumlah besar. Nah ini yang harus disikapi," imbuhnya.
Dia juga meminta pemerintah waspada dengan kesepakatan yang terjadi antara Kongres AS dan Iran untuk memasarkan minyak ke pasar dunia.
"Tentu ini akan menyebabkan harga minyak dunia akan menurun. Ini perlu disikapi langkah konkret agar ekonomi tidak berdampak negatif. Termasuk misalnya, ekonomi Eropa dengan tumbangnya Yunani. Situasi di Timur Tengah dengan tingkat politik yang tidak stabil. Semua berdampak ke kita," terang Sarman.
Sementara dari sisi internal, bagaimana saat ini penyerapan anggaran pemerintah masih sangat rendah. Untuk itu dibutuhkan penyegaran dalam tubuh pemerintahan. "Figur-figur ini memang sudah dikenal publik, kinerjanya juga pernah dirasakan publik. Tinggal saat ini, ada angin segar dari mereka yang dapat dirasakan publik," tandasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan, untuk mengetahui apakah para menteri sesuai dengan ekspektasi pasar, maka perlu ada terobosan dan langkah konkret yang dilakukan mereka.
"Walaupun sementara waktu kecenderungan positif pasar itu ada, tapi untuk merespon dengan perubahan-perubahan. Bagaimana IHSG bisa mengalami kenaikan, nilai tukar rupiah direspon positif. Nah itu baru bisa dilihat minggu-minggu pertama setelah ada gebrakan," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Menurutnya, reshuffle kabinet merupakan langkah tepat dilakukan Jokowi saat ini. Selain menjadi kebutuhan mendesak, masyarakat dan dunia usaha perlu ada penyegaran agar Indonesia mampu merespon isu ekonomi baik di internal, regional, maupun global.
"Misalnya, pergerakan ekonomi Amerika Serikat (AS). Dengan perbaikan ekonomi AS, bahwa mereka akan menaikkan suku bunga, dampaknya akan ada penarikan dolar dalam jumlah besar. Nah ini yang harus disikapi," imbuhnya.
Dia juga meminta pemerintah waspada dengan kesepakatan yang terjadi antara Kongres AS dan Iran untuk memasarkan minyak ke pasar dunia.
"Tentu ini akan menyebabkan harga minyak dunia akan menurun. Ini perlu disikapi langkah konkret agar ekonomi tidak berdampak negatif. Termasuk misalnya, ekonomi Eropa dengan tumbangnya Yunani. Situasi di Timur Tengah dengan tingkat politik yang tidak stabil. Semua berdampak ke kita," terang Sarman.
Sementara dari sisi internal, bagaimana saat ini penyerapan anggaran pemerintah masih sangat rendah. Untuk itu dibutuhkan penyegaran dalam tubuh pemerintahan. "Figur-figur ini memang sudah dikenal publik, kinerjanya juga pernah dirasakan publik. Tinggal saat ini, ada angin segar dari mereka yang dapat dirasakan publik," tandasnya.
(izz)