IHSG Diperkirakan pada Kisaran 4.570-4.695
IHSG Diperkirakan pada Kisaran 4.570-4.695
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpotensi bergerak positif.
"IHSG akan bergerak pada akan berada pada kisaran 4.570-4.695," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Lanjar menyampaikan, data ekonomi selanjutnya yang akan rilis, di antaranya tingkat penjualan eceran di Amerika Serikat (AS) dengan ekspektasi bertumbuh 0,5%.
Kemudian data produk domestik bruto (PDB) di negara kawasan Eropa dengan rata-rata cukup positif, dengan zona Eropa sendiri diprediksi akan tumbuh 1,3% dari 1,0%. Hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan bursa global.
"Saham-saham yang dapat diperhatikan, di antaranya ASRI, BBNI, BBTN, BMRI, BSDE, CPIN, LSIP, PGAS, dan LPCK," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin rebound 104,76 poin sebesar 2,34% di level 4.584,85. Investor domestik mendominasi dan melakukan aksi beli.
Namun investor Asing justru melakukan penjualan dengan catatan yang cukup tinggi sebesar Rp1,17 triliun.
"Terkena dampak regional dan terapresiasinya mata uang rupiah membuat investor domestik bergairah pada perdagangan hari ini," pungkasnya.
"IHSG akan bergerak pada akan berada pada kisaran 4.570-4.695," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/8/2015).
Lanjar menyampaikan, data ekonomi selanjutnya yang akan rilis, di antaranya tingkat penjualan eceran di Amerika Serikat (AS) dengan ekspektasi bertumbuh 0,5%.
Kemudian data produk domestik bruto (PDB) di negara kawasan Eropa dengan rata-rata cukup positif, dengan zona Eropa sendiri diprediksi akan tumbuh 1,3% dari 1,0%. Hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan bursa global.
"Saham-saham yang dapat diperhatikan, di antaranya ASRI, BBNI, BBTN, BMRI, BSDE, CPIN, LSIP, PGAS, dan LPCK," jelas Lanjar.
Sementara IHSG kemarin rebound 104,76 poin sebesar 2,34% di level 4.584,85. Investor domestik mendominasi dan melakukan aksi beli.
Namun investor Asing justru melakukan penjualan dengan catatan yang cukup tinggi sebesar Rp1,17 triliun.
"Terkena dampak regional dan terapresiasinya mata uang rupiah membuat investor domestik bergairah pada perdagangan hari ini," pungkasnya.
(rna)
Explore More