Pengusaha Nilai Target Pajak 2016 Ketinggian
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, target pajak yang dipatok pemerintah sebesar Rp 1.565,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 terlalu tinggi.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, jika target pajak pada tahun ini tidak terlampau spektakuler yaitu sekitar Rp1.480 triliun, maka target pajak yang dicanangkan pemerintah untuk 2016 masih cukup realistis.
"Kalau menurut kami itu (target pajak 2016) itu tinggi. Kita kan memandang (target pajak) di 2015 yang tidak realistis. Jadi ter-carry over ke tahun berikutnya," katanya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/8/2015). (Baca: Ini Asumsi Dasar Ekonomi Makro RI)
Dia meragukan penerimaan pajak pada tahun depan akan tercapai, mengingat di tahun ini saja pemerintah cukup kerepotan dengan target penerimaan pajak Rp1.480 triliun.
"Apa betul nanti kita bisa terima Rp1.565 triliun, yang mana di 2015 ini target Rp1.480 triliun saja tidak tercapai kan," imbuh dia. (Baca: Ini Garis Besar Postur RAPBN 2016)
Terlampau tingginya target penerimaan pajak yang dicanangkan pemerintah dalam RAPBN 2016, juga tercermin dalam kondisi ekonomi Indonesia yang lemah. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pun masih fluktuatif.
"Ekonomi kan lagi jeblok, masa mau dikasih target tinggi. Kan enggak mungkin dong. Itu yang saya bilang. Mudah-mudahan ini tidak terjadilah. Lagian masa mau bikin APBN lebih rendah dari 2015. Ini karena kacaunya 2015 jadi ter-carry over ke 2016," pungkas Hariyadi. (lly)
Baca juga:
Target Pajak Tahun Depan Lebih Realistis
Pemerintah Masih Pede Target Pajak 2015 Tercapai
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, jika target pajak pada tahun ini tidak terlampau spektakuler yaitu sekitar Rp1.480 triliun, maka target pajak yang dicanangkan pemerintah untuk 2016 masih cukup realistis.
"Kalau menurut kami itu (target pajak 2016) itu tinggi. Kita kan memandang (target pajak) di 2015 yang tidak realistis. Jadi ter-carry over ke tahun berikutnya," katanya di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (15/8/2015). (Baca: Ini Asumsi Dasar Ekonomi Makro RI)
Dia meragukan penerimaan pajak pada tahun depan akan tercapai, mengingat di tahun ini saja pemerintah cukup kerepotan dengan target penerimaan pajak Rp1.480 triliun.
"Apa betul nanti kita bisa terima Rp1.565 triliun, yang mana di 2015 ini target Rp1.480 triliun saja tidak tercapai kan," imbuh dia. (Baca: Ini Garis Besar Postur RAPBN 2016)
Terlampau tingginya target penerimaan pajak yang dicanangkan pemerintah dalam RAPBN 2016, juga tercermin dalam kondisi ekonomi Indonesia yang lemah. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pun masih fluktuatif.
"Ekonomi kan lagi jeblok, masa mau dikasih target tinggi. Kan enggak mungkin dong. Itu yang saya bilang. Mudah-mudahan ini tidak terjadilah. Lagian masa mau bikin APBN lebih rendah dari 2015. Ini karena kacaunya 2015 jadi ter-carry over ke 2016," pungkas Hariyadi. (lly)
Baca juga:
Target Pajak Tahun Depan Lebih Realistis
Pemerintah Masih Pede Target Pajak 2015 Tercapai
(dmd)