Ini Cara Sri Mulyani Kejar Pajak Rp1.506 Triliun Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan cara bagaimana meningkatkan setoran pajak tahun depan. Hal itu sebagai respons terkait tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengumpulkan penerimaan perpajakan sebesar Rp1.506,9 triliun.
"Salah satu kunci penting ialah konsolidasi dan penyehatan APBN kita ialah meningkatkan pajak negara. Di sini reformasi perpajakan penting untuk terus dilakukan," ungkap dia dalam video virtual, Rabu (18/8/2021).
Menurut dia reformasi perpajakan dibarengi dengan evaluasi secara terus menerus. Selain itu juga terus melakukan inovasi di bidang administrasi perpajakan. Desain reformasi perpajakan ialah melakukan inovasi digital sistem perpajakan yang lebih sehat dan adil yang disesuaikan dengan perkembangan struktur perekonomian dan karakter usaha
"Reformasi perpajakan tidak boleh ditinggalkan. Misalnya di bidang reformasi administrasi perpajakan penting untuk menghadapi shock therapy ekonomi," jelasnya.
Di samping terus melakukan reformasi, perluasan basis pajak melalui perluasan objek dan ekstensifikasi berbasis kewilayahan. Selanjutnya, inovasi penggalian potensi perpajakan dengan tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan usaha.
Tidak hanya itu, perlunya insentif fiskal yang lebih terarah dan terukur. Sebagai informasi, penerimaan perpajakan dibagi menajdi dua, yaitu pajak serta kepabeanan dan cukai. Target penerimaan pajak tahun depan ditargetkan sebesar Rp1.262,9 triliun meningkat 10,5% dibandingkan tahun ini. Sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai diperkirakan Rp 244 triliun pada 2022 tumbuh 4,6% dibandingkan 2021.
"Salah satu kunci penting ialah konsolidasi dan penyehatan APBN kita ialah meningkatkan pajak negara. Di sini reformasi perpajakan penting untuk terus dilakukan," ungkap dia dalam video virtual, Rabu (18/8/2021).
Menurut dia reformasi perpajakan dibarengi dengan evaluasi secara terus menerus. Selain itu juga terus melakukan inovasi di bidang administrasi perpajakan. Desain reformasi perpajakan ialah melakukan inovasi digital sistem perpajakan yang lebih sehat dan adil yang disesuaikan dengan perkembangan struktur perekonomian dan karakter usaha
"Reformasi perpajakan tidak boleh ditinggalkan. Misalnya di bidang reformasi administrasi perpajakan penting untuk menghadapi shock therapy ekonomi," jelasnya.
Di samping terus melakukan reformasi, perluasan basis pajak melalui perluasan objek dan ekstensifikasi berbasis kewilayahan. Selanjutnya, inovasi penggalian potensi perpajakan dengan tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan usaha.
Tidak hanya itu, perlunya insentif fiskal yang lebih terarah dan terukur. Sebagai informasi, penerimaan perpajakan dibagi menajdi dua, yaitu pajak serta kepabeanan dan cukai. Target penerimaan pajak tahun depan ditargetkan sebesar Rp1.262,9 triliun meningkat 10,5% dibandingkan tahun ini. Sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai diperkirakan Rp 244 triliun pada 2022 tumbuh 4,6% dibandingkan 2021.
(nng)