Euforia Batu Akik Bikin Impor Perhiasan Meroket
Euforia Batu Akik Bikin Impor Perhiasan Meroket
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, angka impor kategori permata dan perhiasan mengalami peningkatan tajam atau meroket pada Januari-Juli 2015.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan, angkanya meningkat 384,31% dibanding periode sama tahun sebelumnya untuk komponen tersebut.
"Perhiasan khususnya buatan aloy masih impor, euforia perhiasan batu cincin, ternyata sebagian bahan baku seperti aloy impor," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Angka impor yang tinggi sebesar USD247 juta ini untuk menutupi kebutuhan bahan produksi di dalam negeri seperti yang berbahan aloy. Meskipun porsi persentasenya kecil.
"Ternyata kebutuhan dalam negeri masih kurang. Porsinya terhadap keseluruhan impor cukup kecil sebesar 0,36%," jelas Adi.
Sementara, impor mesin dan peralatan mekanik masih mendominasi dengan porsi 18,66% secara keseluruhan. Kendati demikian, angkanya menurun secara year on year sebesar 14,36%.
"Pada Januari hingga Juli 2015 nilainya USD12,8 miliar. Sedangkan Periode yang sama tahun lalu USD14,9 miliar," pungkasnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan, angkanya meningkat 384,31% dibanding periode sama tahun sebelumnya untuk komponen tersebut.
"Perhiasan khususnya buatan aloy masih impor, euforia perhiasan batu cincin, ternyata sebagian bahan baku seperti aloy impor," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Angka impor yang tinggi sebesar USD247 juta ini untuk menutupi kebutuhan bahan produksi di dalam negeri seperti yang berbahan aloy. Meskipun porsi persentasenya kecil.
"Ternyata kebutuhan dalam negeri masih kurang. Porsinya terhadap keseluruhan impor cukup kecil sebesar 0,36%," jelas Adi.
Sementara, impor mesin dan peralatan mekanik masih mendominasi dengan porsi 18,66% secara keseluruhan. Kendati demikian, angkanya menurun secara year on year sebesar 14,36%.
"Pada Januari hingga Juli 2015 nilainya USD12,8 miliar. Sedangkan Periode yang sama tahun lalu USD14,9 miliar," pungkasnya.
(izz)
Explore More