BI Pastikan Perang Mata Uang Tak Bisa Dihindari

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memastikan bahwa perang mata uang (currency war) yang terjadi di dunia tidak bisa dihindari.

Menurutnya, hal ini terjadi karena semakin menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap mata uang negara lain.

"Currency war tidak bisa dihindari, adanya super dolar AS menguat, begitu negara lain tahu ini, mata uangnya langsung dilemahkan seperti China (yuan)," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Devaluasi yuan ini terjadi akibat China kalah kompetitif dengan negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan, sehingga mereka melakukan hal tersebut.

Agus menyampaikan, Indonesia bisa terlepas dari situasi perang mata uang jika fokus melakukan reformasi struktural dan perbaikan kondisi makro ekonomi.

"Kalau kita bisa fokus reformasi struktural dan makro ekonomi, kita bisa lewati masa ini dan jadi lebih baik," pungkas dia.