Ekonomi di Ambang Krisis, Jokowi Kumpulkan 17 BUMN

Senin, 24 Agustus 2015 - 15:06 WIB
Ekonomi di Ambang Krisis,...
Ekonomi di Ambang Krisis, Jokowi Kumpulkan 17 BUMN
A A A
BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengumpulkan pengusaha swasta dan 17 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Istana Bogor, Jawa Barat dalam rangka rapat terbatas (ratas) membahas kondisi perekonomian Indonesia, yang di ambang krisis.

Hal‎ ini menyusul pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hampir sekarat akibat kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang jeblok hingga menyentuh angka Rp14.000/USD serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di kisaran 4.200.

Ditemui sebelum rapat, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengakui bahwa pertemuan tersebut membahas soal kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

"Iya bahas kondisi perekonomian terkini," katanya di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8/2015).

Sementara itu, Komisaris PT MNC Finance Tbk Darma Putra Wati mengungkapkan bahwa CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo rencananya juga turut hadir dalam rapat terbatas tersebut. "Pak HT nanti juga datang," pungkasnya.

Dari pantauan Sindonews, hadir dalam rapat tersebut Komisaris PT MNC Finance Tbk Darma Putra Wati, ‎Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Maryono, Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Budi Gunadi Sadikin, Dirut PT BCA Tbk Tjahja Setiaatmadja.

Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) Adityawarman, Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Arief Wibowo, Dirut Adhi Karya Tbk Kiswodarmawan, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk M Choliq.

Sementara hadir mewakili pemerintahan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

Baca:

Rupiah Jeblok, Jokowi Minta Pemerintah Tingkatkan Belanja

Negara Tirai Bambu Goyang Pasar Uang dan Saham Dunia

(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1560 seconds (0.1#10.140)