Rupiah Makin Kritis Dihajar Sentimen Global
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir makin kritis dihajar sentimen global.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp14.063/USD. Posisi ini anjlok 108 poin dibanding dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.955/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada pada level Rp14.050/USD. Posisi tersebut memburuk 109 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.941/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.045/USD, dengan kisaran harian Rp13.777-Rp14.092/USD. Posisi ini merosot 102 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.943/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.998/USD, melemah 105 poin dari posisi sebelumnya di level Rp13.893/USD.
Kejatuhan bursa saham China sebesar 8,5% dan penurunan tajam dalam USD serta harga komoditas membuat investor panik.
"Ini adalah kepanikan makro yang didorong China. Volatilitas akan bertahan sampai kita melihat data yang lebih baik atau kebijakan yang kuat melalui pelonggaran moneter," kata Kepala Investasi di ABN Amro Didier Duret, seperti dilansir Reuters, Senin (24/8/2015).
Kondisi ini ditambah munculnya kemungkinan bahwa tingkat suku bunga Amerika Serikat akan naik tahun ini, menyebabkan indeks USD melemah terhadap mata uang utama lainnya. USD terhadap yen berakhir di 120,25, terendah dalam tiga bulan terakhir.
Dolar Australia jatuh ke posisi terendah enam tahun dan banyak mata uang emerging market juga anjlok. Sementara kepanikan tersebut mendorong euro menguat ke level tertinggi 6,5 bulan.
Baca:
Ini Kata Gubernur BI soal Tiarapnya Rupiah
Rupiah Dinilai Dibiarkan Melemah Sejak 2008
Rupiah Siang Ini Masih Mengkhawatirkan
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp14.063/USD. Posisi ini anjlok 108 poin dibanding dengan penutupan sebelumnya di level Rp13.955/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada pada level Rp14.050/USD. Posisi tersebut memburuk 109 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.941/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.045/USD, dengan kisaran harian Rp13.777-Rp14.092/USD. Posisi ini merosot 102 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.943/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.998/USD, melemah 105 poin dari posisi sebelumnya di level Rp13.893/USD.
Kejatuhan bursa saham China sebesar 8,5% dan penurunan tajam dalam USD serta harga komoditas membuat investor panik.
"Ini adalah kepanikan makro yang didorong China. Volatilitas akan bertahan sampai kita melihat data yang lebih baik atau kebijakan yang kuat melalui pelonggaran moneter," kata Kepala Investasi di ABN Amro Didier Duret, seperti dilansir Reuters, Senin (24/8/2015).
Kondisi ini ditambah munculnya kemungkinan bahwa tingkat suku bunga Amerika Serikat akan naik tahun ini, menyebabkan indeks USD melemah terhadap mata uang utama lainnya. USD terhadap yen berakhir di 120,25, terendah dalam tiga bulan terakhir.
Dolar Australia jatuh ke posisi terendah enam tahun dan banyak mata uang emerging market juga anjlok. Sementara kepanikan tersebut mendorong euro menguat ke level tertinggi 6,5 bulan.
Baca:
Ini Kata Gubernur BI soal Tiarapnya Rupiah
Rupiah Dinilai Dibiarkan Melemah Sejak 2008
Rupiah Siang Ini Masih Mengkhawatirkan
(rna)