China Kolaps Seret Seperempat Negara di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Mantan menteri keuangan Fuad Bawazier mengungkapkan, jika perekonomian China kolaps akan menyeret seperempat ekonomi negara di dunia.
Menurutnya, negari Tirai Bambu itu langsung melakukan gerak cepat menghadapi Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat.
"Dilema AS, sekarang China ekonominya sedang turun. AS akan naikkan suku bunga bikin dag dig dug. Jadi China saja yang duluin, jebret, lakukan devaluasi yuan dua kali," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Fuad menjelaskan, tindakan China melemahkan mata uangnya sendiri berdampak ke banyak negara lain di dunia termasuk Indonesia. (Baca: Negara Tirai Bambu Goyang Pasar Uang dan Saham Dunia)
"China boleh benci tapi rindu karena waktu pertumbuhan ekonomi mereka dua digit kerek ekonomi seluruh dunia. Turis mereka di mana-mana," jelas Fuad.
Dia menambahkan, dahulu warga China jarang ditemui di negara lain. Lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam negeri. "Dulu seperti naga tidur, tidak pernah keluar. Sekarang ketemu di Eropa, dia lagi-dia lagi orangnya," pungkas Fuad.
Baca juga:
Devaluasi Yuan Bisa Bikin The Fed Ragu Naikkan Suku Bunga
China Berusaha Tenangkan Ketakutan Perang Mata Uang
Utang Menumpuk, AS Diramal Akan Bangkrut seperti Yunani
Menurutnya, negari Tirai Bambu itu langsung melakukan gerak cepat menghadapi Amerika Serikat (AS) yang semakin kuat.
"Dilema AS, sekarang China ekonominya sedang turun. AS akan naikkan suku bunga bikin dag dig dug. Jadi China saja yang duluin, jebret, lakukan devaluasi yuan dua kali," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Fuad menjelaskan, tindakan China melemahkan mata uangnya sendiri berdampak ke banyak negara lain di dunia termasuk Indonesia. (Baca: Negara Tirai Bambu Goyang Pasar Uang dan Saham Dunia)
"China boleh benci tapi rindu karena waktu pertumbuhan ekonomi mereka dua digit kerek ekonomi seluruh dunia. Turis mereka di mana-mana," jelas Fuad.
Dia menambahkan, dahulu warga China jarang ditemui di negara lain. Lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam negeri. "Dulu seperti naga tidur, tidak pernah keluar. Sekarang ketemu di Eropa, dia lagi-dia lagi orangnya," pungkas Fuad.
Baca juga:
Devaluasi Yuan Bisa Bikin The Fed Ragu Naikkan Suku Bunga
China Berusaha Tenangkan Ketakutan Perang Mata Uang
Utang Menumpuk, AS Diramal Akan Bangkrut seperti Yunani
(dmd)