Bio Farma Bangun Life Science Park

Kamis, 27 Agustus 2015 - 08:41 WIB
Bio Farma Bangun Life Science Park
Bio Farma Bangun Life Science Park
A A A
BANDUNG - PT Bio Farma (Persero) akan membangun Life Science Park dengan fasilitas animal lab terbesar di Asia, di kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jabar.

Laboratorium penelitian tersebut akan dibangun di lahan seluas 500 haktare di kawasan itu. ”Life Science Park dengan animal lab terbesar di Asia akan dibangun di kawasan Jasinga Kabupaten Bogor. Kawasan itu juga disiapkan untuk penelitian dan pembuatan vaksin-vaksin terbaru Bio Farma,” kata Direktur Utama Bio Farma Iskandar, pada pembukaan Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN), di Bandung, kemarin.

Iskandar mengatakan, pembangunan kawasan Life Science Park merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk 200 tahun ke depan dari program dan pengembangan vaksin. Seluruh riset dan percobaan pengembangan vaksin, termasuk salah satunya untuk bahan baku akan dipusatkan di kawasan tersebut. ”Nantinya, kawasan itu menjadi laboratorium terbesar kami dengan visi untuk rencana pengembangan Bio Farma 200 tahun ke depan. Kawasan itu akan menjadi masa depan Bio Farma,” paparnya.

Selain itu, menurut Iskandar, pengembangan laboratorium dan pabrik baru Bio Farma itu merupakan investasi perusahaan itu untuk generasi yang akan datang. Investasi jangka panjang diperlukan karena karakter pengembangan produk vaksin juga harus dilakukan dalam waktu yang lama dan bertahap. ”Penelitian untuk satu produk vaksin itu bisa menghabiskan waktu 15-20 tahun, sehingga kita harus punya rencana sampai 200 tahunan,” katanya.

Dia menyebutkan, dengan pengembangan produk, memungkinkan produsen vaksin satu-satunya di Indonesia itu berkontribusi untuk produk life science dan pengobatan berbasis biologi. ”Dalam pertemuan dengan WHO, kebutuhan dunia tak hanya vaksin juga produk biosimilar yakni produk biologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Dan secara teknologi, kitamampu,” jelasIskandar.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Prof Dr Nila Djuwita F Moeloek menyatakan dukungannya terhadap rencana besar pembangunan Life Science Park di kawasan Bogor itu. Ia berharap fasilitas itu bisa berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. ”Saya apresiasi rencana Bio Farma membangun Life Science Park di Jasinga, Kabupaten Bogor, dan setuju dengan rencana perseroan untuk pengembangan 200 tahun ke depan.

Indonesia butuh lompatan-lompatan untuk bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Nila. Pada kesempatan itu Menteri Kesehatan juga meminta sinergi peneliti bidang kesehatan terutama dalam pengembangan vaksin lebih intensif sehingga menghasilkan produk life science yang dibutuhkan masyarakat.

”Perkembangan dunia kesehatan begitu cepat, dan saya sepakat dengan rencana pengembangan200tahundari BioFarma. Diharapkan, upaya itu bisa menjawab permasalahan kesehatan yang dihadapi tak hanya di dalam negeri tapi di dunia,” papar Nila.

Menurut wakil ketua FRVN 2015 Novilia S Bahtiar produk life-scienceyangdikerjakanoleh peneliti–peneliti ini adalah produk Biologi yang bisa juga digunakan untuk terapi atau pengobatan seperti eritropoietin (EPO), yaitu suatu bio similar untuk terapi anemia yang diberikan kepada penderita penyakit ginjal kronis dan stem cell.

”Cakupan penelitian dari forum ini, kami perluas menjadi tidak hanya di vaksin saja, melainkan mulai merambah ke produk yang sifatnya life-science yang meliputi vaksin, stem cell, dan biosimilar yaitu produk biologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan,” ujar Novilia.

Salah satu konsorsium yang sudah berhasil mencapai tahap hilirisasi dalam pengembangan vaksin adalah konsorsium Vaksin Hepatitis B.

Inda susanti/ant
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5240 seconds (0.1#10.140)