Banyak Kegaduhan, Jokowi Diminta Fokus pada Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak terus menimbulkan kegaduhan. Jokowi, diminta mencari solusi masalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Belakangan, Partai Amanat Nasional (PAN) yang merapat ke pemerintahan Jokowi, mutasinya Komjen Budi Waseso menjadi Ketua BNN dan terbaru kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam kampanye pengusaha Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus ramai dibicarakan publik.
Sebagai pejabat negara beberapa kasus tersebut dianggap menciptakan kegaduhan di tengah kemunduran ekonomi.
Melihat hal tersebut, pengamat politik Arya Fernandes mengatakan, ketiga kasus tersebut tidak dikaitkan dengan kegaduhan yang sekarang terjadi. Saat ini pemerintah diminta fokus mencari solusi agar rupiah tidak terus merosot.
"Saya kira enggak (menimbulkan kegaduhan), itu saya kira tidak ada benang merah dengan kegaduhan politik. Sebenarnya yang menjadi persoalan bagaimana pemerintah mencari solusi baru dengan nilai tukar rupiah," kata Arya saat dihubungi Sindonews, Senin (7/9/2015).
Merapatnya PAN, kata Arya justru dapat dijadikan momen tepat dalam menunjang kinerja Kabinet Kerja Jokowi-JK yang terus menjadi sorotan.
"Tidak ada gangguan yang berat di parlemen. Apalagi pemerintah mendapatkan dukungan penuh dari PAN. Daripada pemerintah menyibukkan diri dan menimbulkan kegaduhan, yang terbaik adalah pemerintah fokus bekerja," tuturnya.
Belakangan, Partai Amanat Nasional (PAN) yang merapat ke pemerintahan Jokowi, mutasinya Komjen Budi Waseso menjadi Ketua BNN dan terbaru kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam kampanye pengusaha Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus ramai dibicarakan publik.
Sebagai pejabat negara beberapa kasus tersebut dianggap menciptakan kegaduhan di tengah kemunduran ekonomi.
Melihat hal tersebut, pengamat politik Arya Fernandes mengatakan, ketiga kasus tersebut tidak dikaitkan dengan kegaduhan yang sekarang terjadi. Saat ini pemerintah diminta fokus mencari solusi agar rupiah tidak terus merosot.
"Saya kira enggak (menimbulkan kegaduhan), itu saya kira tidak ada benang merah dengan kegaduhan politik. Sebenarnya yang menjadi persoalan bagaimana pemerintah mencari solusi baru dengan nilai tukar rupiah," kata Arya saat dihubungi Sindonews, Senin (7/9/2015).
Merapatnya PAN, kata Arya justru dapat dijadikan momen tepat dalam menunjang kinerja Kabinet Kerja Jokowi-JK yang terus menjadi sorotan.
"Tidak ada gangguan yang berat di parlemen. Apalagi pemerintah mendapatkan dukungan penuh dari PAN. Daripada pemerintah menyibukkan diri dan menimbulkan kegaduhan, yang terbaik adalah pemerintah fokus bekerja," tuturnya.
(izz)