Rini: PTPP Batal Masuk Konsorsium Kereta Cepat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) batal masuk konsorsium pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Bandung yang digarap BUMN secara business to business (B to B).
Dia mengatakan, batalnya PTPP masuk sebagai konsorsium penggarap kereta berkecepatan medium speed ini lantaran perseroan bakal dikonsentrasikan untuk proyek jalan tol dan perumahan. (Baca: Rini Pastikan Kereta Cepat Akan Dibangun BUMN).
"Karena perumahan kebutuhannya meningkat. Jadi kita ingin mendorong PP konsentrasi ke properti sama juga sebagian di jalan tol. Itu yang kita mulai sekarang. Jadi kalau yang transportasi massal ke WIKA dan Adhi Karya," katanya di TMII, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memastikan, proyek kereta cepat bakal dikerjakan oleh perusahaan pelat merah dengan mekanisme B to B. Saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi final untuk dapat membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Rini menambahkan, kereta ini nantinya bakal berkecepatan sekitar 250 hingga 350 kilometer (km) per jam. "Jadi kita melihat cost-nya, kalau sampai sekarang dilihat secara rel 250-350 itu sama, perbedaannya itu di signaling sama link stok-nya jadi KA-nya, jadi kita finalisasikan," pungkas dia.
Dia mengatakan, batalnya PTPP masuk sebagai konsorsium penggarap kereta berkecepatan medium speed ini lantaran perseroan bakal dikonsentrasikan untuk proyek jalan tol dan perumahan. (Baca: Rini Pastikan Kereta Cepat Akan Dibangun BUMN).
"Karena perumahan kebutuhannya meningkat. Jadi kita ingin mendorong PP konsentrasi ke properti sama juga sebagian di jalan tol. Itu yang kita mulai sekarang. Jadi kalau yang transportasi massal ke WIKA dan Adhi Karya," katanya di TMII, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini memastikan, proyek kereta cepat bakal dikerjakan oleh perusahaan pelat merah dengan mekanisme B to B. Saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi final untuk dapat membangun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Rini menambahkan, kereta ini nantinya bakal berkecepatan sekitar 250 hingga 350 kilometer (km) per jam. "Jadi kita melihat cost-nya, kalau sampai sekarang dilihat secara rel 250-350 itu sama, perbedaannya itu di signaling sama link stok-nya jadi KA-nya, jadi kita finalisasikan," pungkas dia.
(izz)