Rupiah Makin Buruk Siang Ini
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang hari ini makin buruk tertekan menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) karena kebijakan ekonomi yang dirilis kemarin belum mampu meredam kekuatan USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.335/USD. Posisi tersebut makin memburuk dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.263/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah dari posisi sebelumnya di level Rp14.244/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.170/USD, dengan kisaran harian Rp14.072-Rp14.340/USD. Posisi ini menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.248/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.298/USD. Posisi itu terapresiasi dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.339/USD.
Research and Analyst Divisi Tresuri BNI Train Fatria mengatakan, tekanan USD terhadap rupiah di dalam negeri masih tinggi menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pertengahan bulan ini.
"Selain itu, kekhawatiran terhadap ekonomi China juga masih membayangi," kata dia, Kamis (10/9/2015).
Di sisi lain, dia menambahkan, paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah kemarin dalam jangka pendek belum mampu meredam tekanan USD di dalam negeri.
(Baca: Rupiah Dibuka Kembali Jebol Rp14.300/USD)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.335/USD. Posisi tersebut makin memburuk dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.263/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah dari posisi sebelumnya di level Rp14.244/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.170/USD, dengan kisaran harian Rp14.072-Rp14.340/USD. Posisi ini menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.248/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.298/USD. Posisi itu terapresiasi dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.339/USD.
Research and Analyst Divisi Tresuri BNI Train Fatria mengatakan, tekanan USD terhadap rupiah di dalam negeri masih tinggi menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pertengahan bulan ini.
"Selain itu, kekhawatiran terhadap ekonomi China juga masih membayangi," kata dia, Kamis (10/9/2015).
Di sisi lain, dia menambahkan, paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah kemarin dalam jangka pendek belum mampu meredam tekanan USD di dalam negeri.
(Baca: Rupiah Dibuka Kembali Jebol Rp14.300/USD)
(rna)