Beralih ke BBG, Nelayan Bisa Hemat Rp3 Juta/Bulan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjanjikan penghematan sekitar Rp3 juta per bulan bagi nelayan kecil yang beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM I GN Wiratmaja Puja menuturkan bahwa program membantu nelayan kecil untuk diversifikasi bahan bakar merupakan salah satu stimulus ekonomi yang masuk dalam paket kebijakan ekonomi September I.
"Kita akan ada program bagaimana membantu nelayan kecil dengan diversifikasi bahan bakar," katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Menurutnya, dengan menggunakan elpiji nelayan tidak perlu jauh mencari bahan bakar, karena elpiji bisa dibeli di warung-warung. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, terlebih dengan beban biaya bahan bakar yang harus ditanggung nelayan sekitar 50% hingga 65%.
Biaya yang dikeluarkan nelayan pun diperkirakan dapat lebih irit sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari, atau sekitar Rp3 juta per bulan. Pemerintah pun menargetkan dapat melakukan konversi sebanyak 600 ribu perahu nelayan hingga 2019.
"Jadi nelayan tidak akan jauh-jauh nyari bahan bakar. Ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan tentunya. Mereka irit per hari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Kalau sebulan Rp1,5 juta sampai Rp3 juta. Ini angka sangat besar," tandasnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM I GN Wiratmaja Puja menuturkan bahwa program membantu nelayan kecil untuk diversifikasi bahan bakar merupakan salah satu stimulus ekonomi yang masuk dalam paket kebijakan ekonomi September I.
"Kita akan ada program bagaimana membantu nelayan kecil dengan diversifikasi bahan bakar," katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Menurutnya, dengan menggunakan elpiji nelayan tidak perlu jauh mencari bahan bakar, karena elpiji bisa dibeli di warung-warung. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, terlebih dengan beban biaya bahan bakar yang harus ditanggung nelayan sekitar 50% hingga 65%.
Biaya yang dikeluarkan nelayan pun diperkirakan dapat lebih irit sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari, atau sekitar Rp3 juta per bulan. Pemerintah pun menargetkan dapat melakukan konversi sebanyak 600 ribu perahu nelayan hingga 2019.
"Jadi nelayan tidak akan jauh-jauh nyari bahan bakar. Ini akan meningkatkan kesejahteraan nelayan tentunya. Mereka irit per hari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Kalau sebulan Rp1,5 juta sampai Rp3 juta. Ini angka sangat besar," tandasnya.
(izz)