Menteri Rini Diminta Beri Stimulus Dorong Saham BUMN
Kamis, 10 September 2015 - 15:56 WIB
Menteri Rini Diminta Beri Stimulus Dorong Saham BUMN
A
A
A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno harus memberi stimulus untuk mendorong emiten plat merah agar sahamnya tidak terus jatuh.
"Tentu menteri BUMN (Rini Soemarno) punya andil, kalau (saham BUMN) tidak bergerak naik, nanti siapa yang mau beli?" ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Haryajid membandingkan dengan menteri BUMN sebelumnya yang sering melakukan aksi berupa kebijakan untuk mendorong kinerja emiten BUMN.
"Beda waktu Dahlan Iskan (sebagai menteri BUMN) selalu ambil kebijakan ketika melemah, walaupun suka salah tapi berani. Dulu buyback terus, aksinya cepat," jelas dia.
Dia mengatakan, tidak perlu mengumumkan hal yang tidak penting, seperti pembatalan buyback. Pasalnya, hal itu bisa membuat investor menjadi bingung.
"Pemerintah umumkan buyback ditunda waktu market sudah berjalan, ini tidak perlu dibilang, biarkan market bermain dengan sendirinya," pungkasnya.
(Baca: Saham Emiten BUMN Rontok, IPO Dikhawatirkan Tak Laku)
"Tentu menteri BUMN (Rini Soemarno) punya andil, kalau (saham BUMN) tidak bergerak naik, nanti siapa yang mau beli?" ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Haryajid membandingkan dengan menteri BUMN sebelumnya yang sering melakukan aksi berupa kebijakan untuk mendorong kinerja emiten BUMN.
"Beda waktu Dahlan Iskan (sebagai menteri BUMN) selalu ambil kebijakan ketika melemah, walaupun suka salah tapi berani. Dulu buyback terus, aksinya cepat," jelas dia.
Dia mengatakan, tidak perlu mengumumkan hal yang tidak penting, seperti pembatalan buyback. Pasalnya, hal itu bisa membuat investor menjadi bingung.
"Pemerintah umumkan buyback ditunda waktu market sudah berjalan, ini tidak perlu dibilang, biarkan market bermain dengan sendirinya," pungkasnya.
(Baca: Saham Emiten BUMN Rontok, IPO Dikhawatirkan Tak Laku)
(rna)
