Tekanan USD Makin Tinggi, Rupiah Berakhir Terpuruk
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup terpuruk karena tekanan dolar Amerika Serikat (USD) makin tinggi menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada pertengahan bulan ini.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.333/USD. Posisi tersebut memburuk 70 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.263/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah dari posisi sebelumnya di level Rp14.244/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.308/USD. Posisi itu terapresiasi 31 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.339/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.287/USD, dengan kisaran harian Rp14.072-Rp14.403/USD. Posisi ini melemah 39 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.248/USD.
Dolar Selandia Baru jatuh terhadap USD pada hari ini setelah bank sentralnya memangkas suku bunga dan mengatakan stimulus akan diberikan lebih lanjut jika ekonomi China terus melambat.
Sementara yen juga melemah setelah anggota parlemen mengatakan kemungkinan Bank Sentral Jepang belum memberikan pelonggaran moneter.
Dikutip dari Reuters, dolar Selandia Baru tergelincir lebih dari 2% ke level 0,6256/USD, sebelum pulih sedikit menjadi sekitar 0,6297/USD di perdagangan Eropa, masih turun 1,7% pada hari itu.
Dolar sempat naik terhadap yen ke 121,38, tertinggi sejak 31 Agustus. Euro naik tipis 0,2% menjadi 1,11865/USD karena ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
(Baca: Rupiah Makin Buruk Siang Ini)
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.333/USD. Posisi tersebut memburuk 70 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.263/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah dari posisi sebelumnya di level Rp14.244/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.308/USD. Posisi itu terapresiasi 31 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.339/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.287/USD, dengan kisaran harian Rp14.072-Rp14.403/USD. Posisi ini melemah 39 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.248/USD.
Dolar Selandia Baru jatuh terhadap USD pada hari ini setelah bank sentralnya memangkas suku bunga dan mengatakan stimulus akan diberikan lebih lanjut jika ekonomi China terus melambat.
Sementara yen juga melemah setelah anggota parlemen mengatakan kemungkinan Bank Sentral Jepang belum memberikan pelonggaran moneter.
Dikutip dari Reuters, dolar Selandia Baru tergelincir lebih dari 2% ke level 0,6256/USD, sebelum pulih sedikit menjadi sekitar 0,6297/USD di perdagangan Eropa, masih turun 1,7% pada hari itu.
Dolar sempat naik terhadap yen ke 121,38, tertinggi sejak 31 Agustus. Euro naik tipis 0,2% menjadi 1,11865/USD karena ketidakpastian waktu kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
(Baca: Rupiah Makin Buruk Siang Ini)
(rna)