Susi Usulkan Asing Miliki Pabrik Pengolahan Ikan 100%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan, investor asing bisa membangun pabrik pengolahan ikan dengan kepemilikan saham 100%.
Usulan yang dimasukan sebagai deregulasi kebijakan lama kepada Presiden Joko Widodo ini, menurut dia, bisa memberikan manfaat berupa pembukaan lapangan kerja baru.
"Tadinya paling tinggi kepemilikan saham asing bangun pabrik hanya 40%, kalau 100% tidak apa-apa karena bisa pekerjakan orang kita," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Menurut di, investor asing kebanyakan tidak mau membangun pabrik hilirisasi industri kelautan karena tidak bisa mengambil keputusan secara penuh lantaran kepemilikan sahamnya minoritas.
"Mereka tidak mau bikin karena tidak bisa dapatkan penuh share untuk keputusan mereka," jelas Susi.
Akibatnya, dia menjelaskan, investor asing memilih untuk melakukan penangkapan ikan secara bebas di laut Indonesia. Karena itu, dia mengusulkan agar investor asing bisa membangun pabrik dengan porsi kepemilikan saham mayoritas.
"Makanya mereka tangkap bebas saja. Lebih baik dia (asing) bangun pabrik hilirisasi dengan porsi lebih besar," pungkasnya.
(Baca: Susi: Sosialisasi Konverter Kit ke Nelayan sejak 2014)
Usulan yang dimasukan sebagai deregulasi kebijakan lama kepada Presiden Joko Widodo ini, menurut dia, bisa memberikan manfaat berupa pembukaan lapangan kerja baru.
"Tadinya paling tinggi kepemilikan saham asing bangun pabrik hanya 40%, kalau 100% tidak apa-apa karena bisa pekerjakan orang kita," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Menurut di, investor asing kebanyakan tidak mau membangun pabrik hilirisasi industri kelautan karena tidak bisa mengambil keputusan secara penuh lantaran kepemilikan sahamnya minoritas.
"Mereka tidak mau bikin karena tidak bisa dapatkan penuh share untuk keputusan mereka," jelas Susi.
Akibatnya, dia menjelaskan, investor asing memilih untuk melakukan penangkapan ikan secara bebas di laut Indonesia. Karena itu, dia mengusulkan agar investor asing bisa membangun pabrik dengan porsi kepemilikan saham mayoritas.
"Makanya mereka tangkap bebas saja. Lebih baik dia (asing) bangun pabrik hilirisasi dengan porsi lebih besar," pungkasnya.
(Baca: Susi: Sosialisasi Konverter Kit ke Nelayan sejak 2014)
(rna)