BRI Salurkan KUR Rp1,55 Triliun
A
A
A
MASOHI - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) telah mengucurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp1,55 triliun. Penyerapan ini dicapai dalam waktu 23 hari ke seluruh pelosok daerah di Indonesia.
”Kita berupaya untuk menyalurkan KUR ini tidak hanya hari SeninsampaiJumat, tapiSabtudan Minggu juga petugas BRI turun untuk melayani masyarakat,” ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam seusai penyerahan KUR di Masohi, Maluku pekan lalu. Dia menjelaskan, bank berplat merah ini mengerahkan 14.000 petugas untuk menyeleksi usaha masyarakat di seluruh Indonesia.
”Sehingga dengan cara ini kami bisa membagikan KUR kepada masyarakat dengan cepat,” ujarnya. Hingga akhir tahun, lanjutnya, BRI menargetkan akan mengucurkan dana KUR sebesar Rp17 triliun. di sisi lain, guna menekan kredit bermasalah (nonperforming loan /NPL) perseroan menerapkan sistem asuransi.
Dengan cara ini dana yang tertahan dapat terlindungi dengan asuransi. Selain itu, perseroan secara masif juga memberikan bimbingan untuk membantu usaha para pengusaha mikro ini. Dalam memberikan KUR-nya, BRI perlu memilah usaha mana yang pantas untuk diberikan pemodalan. ”Kami berikan KUR kepada pengusaha kecil dan tidak bankable yang artinya dia tidak punya jaminan tambahan,” ungkapnya.
Asmawi mengatakan, pengusaha mikro ini memberikan jaminan lapak atau gerobak yang mereka miliki untuk dijadikan jaminan kepada BRI. ”Hal ini tidak mengikat, yang penting ada bukti kalau dia itu punya usaha dan berbeda dengan kredit biasa, kalau kredit biasa ada jaminan. Kalau ini mereka tidak ada jaminan tambahan cukup dengan jaminkan usahanya saja,” paparnya.
Dengan bunga 1% per bulan atau 12% per tahunnya, para pengusaha mikro ini tidak terlalu dibebani dengan bunga tinggi karena akan disubsidi oleh pemerintah. ”Jadi nanti disubsidi pemerintah 7%. Dana KUR mikro yang kita kasih maksimal Rp25 juta untuk usaha mikro, dan Rp500 juta untuk usaha menengah,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengungkapkan bahwa langkah perseroan sejalan dengan kebijakan ekonomi yang diusung oleh pemerintah, dengan total serapan KUR Rp1,55 triliun dan jumlah total nasabah 56.155. Tidak hanya itu, perseroan terus berupaya untuk memaksimalkan kinerja dengan meningkatkan kualitas tenaga pemasar dengan jumlah 8.577 mantri dan 953 account officer. ”Dengan strategi ini , BRI berhasil menekan NPL KUR di bawah 2%,” katanya.
Dia menambahkan, ada beberapa sektor bisnis yang paling banyak menyerap KUR, yakni sektor perdagangan menyerap Rp547 miliar dengan jumlah nasabah 37,473 debitur. Sektor pertanian sebesar Rp168 miliar dengan 11,988 debitur. ”Sementara sektor Industri pengolahan sebesar RP68 miliar dengan 4,827 debitur,” pungkasnya.
Arsy ani s
”Kita berupaya untuk menyalurkan KUR ini tidak hanya hari SeninsampaiJumat, tapiSabtudan Minggu juga petugas BRI turun untuk melayani masyarakat,” ujar Direktur Utama BRI Asmawi Syam seusai penyerahan KUR di Masohi, Maluku pekan lalu. Dia menjelaskan, bank berplat merah ini mengerahkan 14.000 petugas untuk menyeleksi usaha masyarakat di seluruh Indonesia.
”Sehingga dengan cara ini kami bisa membagikan KUR kepada masyarakat dengan cepat,” ujarnya. Hingga akhir tahun, lanjutnya, BRI menargetkan akan mengucurkan dana KUR sebesar Rp17 triliun. di sisi lain, guna menekan kredit bermasalah (nonperforming loan /NPL) perseroan menerapkan sistem asuransi.
Dengan cara ini dana yang tertahan dapat terlindungi dengan asuransi. Selain itu, perseroan secara masif juga memberikan bimbingan untuk membantu usaha para pengusaha mikro ini. Dalam memberikan KUR-nya, BRI perlu memilah usaha mana yang pantas untuk diberikan pemodalan. ”Kami berikan KUR kepada pengusaha kecil dan tidak bankable yang artinya dia tidak punya jaminan tambahan,” ungkapnya.
Asmawi mengatakan, pengusaha mikro ini memberikan jaminan lapak atau gerobak yang mereka miliki untuk dijadikan jaminan kepada BRI. ”Hal ini tidak mengikat, yang penting ada bukti kalau dia itu punya usaha dan berbeda dengan kredit biasa, kalau kredit biasa ada jaminan. Kalau ini mereka tidak ada jaminan tambahan cukup dengan jaminkan usahanya saja,” paparnya.
Dengan bunga 1% per bulan atau 12% per tahunnya, para pengusaha mikro ini tidak terlalu dibebani dengan bunga tinggi karena akan disubsidi oleh pemerintah. ”Jadi nanti disubsidi pemerintah 7%. Dana KUR mikro yang kita kasih maksimal Rp25 juta untuk usaha mikro, dan Rp500 juta untuk usaha menengah,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengungkapkan bahwa langkah perseroan sejalan dengan kebijakan ekonomi yang diusung oleh pemerintah, dengan total serapan KUR Rp1,55 triliun dan jumlah total nasabah 56.155. Tidak hanya itu, perseroan terus berupaya untuk memaksimalkan kinerja dengan meningkatkan kualitas tenaga pemasar dengan jumlah 8.577 mantri dan 953 account officer. ”Dengan strategi ini , BRI berhasil menekan NPL KUR di bawah 2%,” katanya.
Dia menambahkan, ada beberapa sektor bisnis yang paling banyak menyerap KUR, yakni sektor perdagangan menyerap Rp547 miliar dengan jumlah nasabah 37,473 debitur. Sektor pertanian sebesar Rp168 miliar dengan 11,988 debitur. ”Sementara sektor Industri pengolahan sebesar RP68 miliar dengan 4,827 debitur,” pungkasnya.
Arsy ani s
(ars)