BI Prediksi Rupiah Membaik Tahun Depan

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memprediksi bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) membaik pada tahun depan.

Menurut dia, rupiah masih akan terkoreksi hingga akhir tahun ini karena tekanan ekonomi yang masih membelenggu perekonomian negara berkembang.

Selain itu, rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) dan langkah devaluasi mata uang yuan yang dilakukan China membebani laju rupiah.

"Adanya ketidakpastian The Fed, devaluasi yuan, dan defisit neraca berjalan dapat memberi tekanan kepada rupiah. Namun ada sejumlah faktor yang dapat menopang rupiah nantinya," kata Agus di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Dia menjelaskan, faktor penopang rupiah berasal dari optimisme prospek ekonomi Indonesia ke depannya karena berlanjutnya arus modal asing ke dalam negeri.

Dengan katalis ini, Agus memprediksi, rupiah pada 2016 akan bergerak di bawah Rp14.400/USD.

"Dengan itu, rata-rata nilai tukar kami ingin sampaikan kisaran yang kami yakini baru, yaitu antara Rp13.400 sampai Rp13.900/USD. Itu lebih lebar dibanding sebelumnya Rp13.400-Rp13.700/USD," kata dia.

Dia menyebut, pelebaran rentang nilai tukar rupiah tersebut dkarena pertimbangan kondisi nilai tukar saat ini yang terus melemah bahkan sampai menyentuh Rp14.400/USD.

"Karena ini jelas mempertimbangkan nilai tukar terkini dan masih tingginya ketidakpastian global. Namun masih sesuai dengan prediksi pemerintah di Rp13.400/USD," tandasnya.

Baca:

Yen Perkasa, Rupiah Makin Parah ke Rp14.400/USD

Sentimen Ini Pengaruhi Gerak Rupiah