Properti Baru Di Timur Jakarta
A
A
A
Kawasan penyangga Ibu Kota semakin digandrungi masyarakat. Tingginya harga rumah di pusat kota membuat daerah penyangga menjadi alternatif. Salah satunya daerah Bekasi dan Cikarang yang semakin dipadati para pengembang besar.
Lahan yang semakin terbatas di Jakarta dan harga hunian yang semakin melambung tinggi menjadi alasan kaum urban beralih ke wilayah suburban. Daerah ini pun nyatanya menjadi incaran para pengembang properti. Kawasan penyangga yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi adalah Bekasi.
Pada tahun 2014 Colliers International Indonesia merilis kisaran harga perumahan dan apartemen di Bekasi sekitar 11,5 juta per meter persegi. Kota Bekasi pun seakan terus “berdandan” menjadi kota baru yang memiliki potensi bisnis menjanjikan. Akses jalan menuju pusat kota yang semakin baik dan masih banyaknya lahan kosong yang dapat dibangun hunian membuat daerah tersebut menjadi sasaran empuk untuk para pengembang properti.
Salah satu kawasan Bekasi yang kini pesat pertumbuhan perumahannya adalah kawasan Cibitung. Dalam beberapa tahun ke depan, kawasan Cibitung diprediksi berpotensi menjadi pusat pengembangan perumahan mengikuti kawasan-kawasan lain di Bekasi yang jauh berkembang. Sebagai faktanya, adalah rencana strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bekasi yang sukses membangun sejumlah infrastruktur baru di wilayah Cibitung.
Ambil contoh, jika dahulu kawasan ini hanya bisa dilalui dari tol Jakarta- Cikampek, saat ini kawasan ini sudah terhubung dengan jalan tol JORR 2 Jagorawi-Cinere dan kelak akan menyambung Cinere-Serpong-Bandara Soekarno Hatta. Termasuk perumahan Metland Cibitung yang terletak di Jalan Imam Bonjol 2 yang jaraknya hanya empat kilometer dari pintu tol Cibitung.
Karena itu, aksesnya mudah dijangkau, baik bagi karyawan yang bekerja di Jakarta maupun para karyawan yang bekerja di berbagai kawasan industri di Cibitung, Cikarang dan sekitarnya, seperti MM 2100, Jababka, EJIP, Hyundai, dan Delta Silicon. “Pesatnya pertumbuhan perumahan di kawasan Cibitung karena dekat dengan kawasan industri potensial, dan berada di pinggiran jalan tol serta didukung sarana infrastruktur.
Otomatis ini akan menjamin keuntungan perkembangan hunian di sekitarnya pada masa depan. Selain itu, sarana transportasi yang cukup banyak,” kata Raetedy Refanatha, Head of Marketing Development Rumah 123. Tidak hanya itu, saat ini Bekasi seakan menjadi arena pertarungan pengembang kelas kakap, seperti Agung Sedayu, Sinarmas Land, Lippo Group, dan Summarecon Agung.
Mereka tidak hanya menancapkan Bekasi sebagai lahan bisnis hunian, juga membangun area komersial lengkap seperti pendidikan, hiburan, dan restoran. Wajar apabila harga rumah di kawasan ini tiap tahun semakin beranjak naik, bahkan menyentuh harga dua miliaran. “Kawasan di Bekasi saat ini yang diminati ialah Harapan Indah, Summarecon, Bekasi Barat, dan Cikarang.
Harga tanah di Bekasi saat ini untuk pembangunan rumah tapak sekitar Rp5 juta per meter persegi. Peningkatan harga yang fantastis ini juga disebabkan pembangunan proyek monorel yang akan membentang dari Cawang sampai Bekasi Timur,” kata Raetedy. Di kawasan Bekasi lainnya, seperti Cikarang, pertumbuhan propertinya pun semakin pesat. Barangkali potensi kawasan industri di situ menjadi faktor pendukung mekarnya pertumbuhan perumahan baru.
Belum lagi dampak akses tol langsung yang mengarah ke beberapa perumahan di Cikarang. “Di kawasan Bekasi lainnya, seperti Cikarang, pertumbuhan propertinya pun semakin pesat dengan potensi kawasan industri di situ menjadi faktor pendukung mekarnya pertumbuhan perumahan baru,” tutur Raetedy.
Aprilia S Andyna
Lahan yang semakin terbatas di Jakarta dan harga hunian yang semakin melambung tinggi menjadi alasan kaum urban beralih ke wilayah suburban. Daerah ini pun nyatanya menjadi incaran para pengembang properti. Kawasan penyangga yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi adalah Bekasi.
Pada tahun 2014 Colliers International Indonesia merilis kisaran harga perumahan dan apartemen di Bekasi sekitar 11,5 juta per meter persegi. Kota Bekasi pun seakan terus “berdandan” menjadi kota baru yang memiliki potensi bisnis menjanjikan. Akses jalan menuju pusat kota yang semakin baik dan masih banyaknya lahan kosong yang dapat dibangun hunian membuat daerah tersebut menjadi sasaran empuk untuk para pengembang properti.
Salah satu kawasan Bekasi yang kini pesat pertumbuhan perumahannya adalah kawasan Cibitung. Dalam beberapa tahun ke depan, kawasan Cibitung diprediksi berpotensi menjadi pusat pengembangan perumahan mengikuti kawasan-kawasan lain di Bekasi yang jauh berkembang. Sebagai faktanya, adalah rencana strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bekasi yang sukses membangun sejumlah infrastruktur baru di wilayah Cibitung.
Ambil contoh, jika dahulu kawasan ini hanya bisa dilalui dari tol Jakarta- Cikampek, saat ini kawasan ini sudah terhubung dengan jalan tol JORR 2 Jagorawi-Cinere dan kelak akan menyambung Cinere-Serpong-Bandara Soekarno Hatta. Termasuk perumahan Metland Cibitung yang terletak di Jalan Imam Bonjol 2 yang jaraknya hanya empat kilometer dari pintu tol Cibitung.
Karena itu, aksesnya mudah dijangkau, baik bagi karyawan yang bekerja di Jakarta maupun para karyawan yang bekerja di berbagai kawasan industri di Cibitung, Cikarang dan sekitarnya, seperti MM 2100, Jababka, EJIP, Hyundai, dan Delta Silicon. “Pesatnya pertumbuhan perumahan di kawasan Cibitung karena dekat dengan kawasan industri potensial, dan berada di pinggiran jalan tol serta didukung sarana infrastruktur.
Otomatis ini akan menjamin keuntungan perkembangan hunian di sekitarnya pada masa depan. Selain itu, sarana transportasi yang cukup banyak,” kata Raetedy Refanatha, Head of Marketing Development Rumah 123. Tidak hanya itu, saat ini Bekasi seakan menjadi arena pertarungan pengembang kelas kakap, seperti Agung Sedayu, Sinarmas Land, Lippo Group, dan Summarecon Agung.
Mereka tidak hanya menancapkan Bekasi sebagai lahan bisnis hunian, juga membangun area komersial lengkap seperti pendidikan, hiburan, dan restoran. Wajar apabila harga rumah di kawasan ini tiap tahun semakin beranjak naik, bahkan menyentuh harga dua miliaran. “Kawasan di Bekasi saat ini yang diminati ialah Harapan Indah, Summarecon, Bekasi Barat, dan Cikarang.
Harga tanah di Bekasi saat ini untuk pembangunan rumah tapak sekitar Rp5 juta per meter persegi. Peningkatan harga yang fantastis ini juga disebabkan pembangunan proyek monorel yang akan membentang dari Cawang sampai Bekasi Timur,” kata Raetedy. Di kawasan Bekasi lainnya, seperti Cikarang, pertumbuhan propertinya pun semakin pesat. Barangkali potensi kawasan industri di situ menjadi faktor pendukung mekarnya pertumbuhan perumahan baru.
Belum lagi dampak akses tol langsung yang mengarah ke beberapa perumahan di Cikarang. “Di kawasan Bekasi lainnya, seperti Cikarang, pertumbuhan propertinya pun semakin pesat dengan potensi kawasan industri di situ menjadi faktor pendukung mekarnya pertumbuhan perumahan baru,” tutur Raetedy.
Aprilia S Andyna
(ars)