Rupiah Berakhir Membaik Setelah Rilis BI Rate
Rupiah Berakhir Membaik Setelah Rilis BI Rate
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini membaik setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5% sejak Februari 2015.
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.327/USD, dengan kisaran harian Rp14.328-Rp14.482/USD. Posisi ini menguat 119 poin dibanding dengan posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.446/USD. (Baca: Suku Bunga Acuan Masih Betah di Level 7,5%)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.454/USD. Posisi itu menguat 137 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.591/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.459/USD. Posisi tersebut sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.452/USD, melemah 10 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.442/USD.
Sementara euro merayap kembali di atas 1,13/USD pada hari Kamis menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan menahan kenaikan suku bunga AS (Fed rate). Namun, dengan tidak adanya kenaikan suku bunga akan membahayakan USD.
"Jika mereka menunda, Anda mungkin akan melihat beberapa jenis reaksi (penurunan)," kata Kepala Strategi Valuta Asing Eropa di Morgan Stanley Ian Stannard, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/9/2015).
Menurut dia, melihat volatilitas menjelang FOMC sebagai kesempatan membeli USD. Bahkan jika tidak melakukannya sekarang, diperkirakan USD akan melemah.
USD terhadap yen diperdagangkan pada 120,94, naik sekitar 0,33% dari akhir perdagangan sebelumnya. Namun terhadap sejumlah mata uang, USD turun lebih dari 0,1% di 95,267, jauh di atas level terendah tiga pekan di 94,913 pada Senin.
Baca:
Dirut Mansek: Efek Fed Rate Bisa Cuma Sehari
BI Rate Diprediksi Bertahan, Rupiah Siang Ini Menguat
USD Tertekan di Asia, Rupiah Dibuka Rebound
Data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.327/USD, dengan kisaran harian Rp14.328-Rp14.482/USD. Posisi ini menguat 119 poin dibanding dengan posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.446/USD. (Baca: Suku Bunga Acuan Masih Betah di Level 7,5%)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.454/USD. Posisi itu menguat 137 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.591/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.459/USD. Posisi tersebut sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.452/USD, melemah 10 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.442/USD.
Sementara euro merayap kembali di atas 1,13/USD pada hari Kamis menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan menahan kenaikan suku bunga AS (Fed rate). Namun, dengan tidak adanya kenaikan suku bunga akan membahayakan USD.
"Jika mereka menunda, Anda mungkin akan melihat beberapa jenis reaksi (penurunan)," kata Kepala Strategi Valuta Asing Eropa di Morgan Stanley Ian Stannard, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (17/9/2015).
Menurut dia, melihat volatilitas menjelang FOMC sebagai kesempatan membeli USD. Bahkan jika tidak melakukannya sekarang, diperkirakan USD akan melemah.
USD terhadap yen diperdagangkan pada 120,94, naik sekitar 0,33% dari akhir perdagangan sebelumnya. Namun terhadap sejumlah mata uang, USD turun lebih dari 0,1% di 95,267, jauh di atas level terendah tiga pekan di 94,913 pada Senin.
Baca:
Dirut Mansek: Efek Fed Rate Bisa Cuma Sehari
BI Rate Diprediksi Bertahan, Rupiah Siang Ini Menguat
USD Tertekan di Asia, Rupiah Dibuka Rebound
(rna)
Explore More