BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 meningkat, seiring dengan konsumsi rumah tangga yang menunjukkan indikasi perbaikan.
"Penyerapan belanja fiskal daerah juga berpotensi semakin meningkat, sejalan dengan upaya khusus yang telah disiapkan pemerintah untuk meningkatkan penyerapan belanja pemerintah daerah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Dia menjelaskan, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan dalam mendukung kesinambungan perekonomian.
Ke depan, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, pertumbuhan kredit diperkirakan akan meningkat.
Tirta menjelaskan, stabilitas sistem keuangan tetap solid ditopang ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga.
Pada Juli 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat, jauh di atas ketentuan minimum 8%, yaitu sebesar 20,5%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah dan berada di kisaran 2,7% (gross) atau 1,4% (net).
Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 9,7% (yoy), melambat dari bulan sebelumnya, namun meningkat di bulan Agustus dan diperkirakan mencapai 10,9% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan DPK pada Juli 2015 tercatat sebesar 14,6% (yoy).
Baca juga:
Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Dinilai Kurang Nendang
Suku Bunga Acuan Masih Betah di Level 7,5%
Waduh! Pendapatan Negara Masih di Bawah 50%
"Penyerapan belanja fiskal daerah juga berpotensi semakin meningkat, sejalan dengan upaya khusus yang telah disiapkan pemerintah untuk meningkatkan penyerapan belanja pemerintah daerah," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Dia menjelaskan, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan dalam mendukung kesinambungan perekonomian.
Ke depan, sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan pelonggaran kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, pertumbuhan kredit diperkirakan akan meningkat.
Tirta menjelaskan, stabilitas sistem keuangan tetap solid ditopang ketahanan sistem perbankan dan relatif terjaganya kinerja pasar keuangan. Ketahanan industri perbankan tetap kuat dengan risiko-risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga.
Pada Juli 2015, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat, jauh di atas ketentuan minimum 8%, yaitu sebesar 20,5%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah dan berada di kisaran 2,7% (gross) atau 1,4% (net).
Dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit tercatat 9,7% (yoy), melambat dari bulan sebelumnya, namun meningkat di bulan Agustus dan diperkirakan mencapai 10,9% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan DPK pada Juli 2015 tercatat sebesar 14,6% (yoy).
Baca juga:
Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Dinilai Kurang Nendang
Suku Bunga Acuan Masih Betah di Level 7,5%
Waduh! Pendapatan Negara Masih di Bawah 50%
(dmd)