Ekspor Singapura Agustus Jatuh

SINGAPURA - Ekspor Singapura pada Agustus jatuh dari yang diharapkan, lantaran terjadi penurunan cukup tajam ke China dan Eropa. Ini menambah prospek pelonggaran lebih lanjut oleh bank sentral untuk melindungi ekonomi dari pertumbuhan global yang tidak merata dan untuk menopang inflasi.

Seperti dikutip dari The Star, Jumat (18/9/2015), lembaga perdagangan International Enterprise Singapore mengatakan bahwa ekspor non-minyak domestik pada Agustus turun 8,4% dibanding bulan yang sama tahun lalu.

Pada Juli, ekspor domestik non-minyak menurun 0,7% dari tahun sebelumnya dengan menurunnya pengiriman ke Amerika Serikat, China dan Eropa.

Secara musiman, ekspor pada Agustus turun 4,6% dibanding dengan perkiraan yang naik 0,5%. Data ekonomi mengecewakan seperti produksi pabrik pada Juli mengkhawatirkan atas resesi teknis dan kebutuhan untuk kebijakan pelonggaran bulan depan.

"Pertumbuhan jelas undershooting. Inflasi inti masih jinak untuk saat ini. Jadi biasanya yang benar-benar akan menjamin pengurangan dalam pengaturan kebijakan moneter, ketika bank sentral akan bertemu pada Oktober," kata Weiwen Ng, ekonom untuk ANZ.

Setelah data ekspor yang mengecewakan, dolar Singapura juga melemah, tertinggal dari sebagian besar mata uang Asia lainnya. Kebijakan moneter Singapura difokuskan pada pengelolaan nilai tukar daripada suku bunga.