AKR Land Bangun Dua Hotel di Gresik
A
A
A
SURABAYA - AKR Land Development terus mengembangkan sayap bisnis di Jawa Timur (Jatim). Setelah membangun SPBU, usaha AKR Land mulai merambah hotel yang dibangun di Gresik.
Tak tanggung-tanggung, investasi terhadap dua hotel tersebut mencapai Rp200 miliar. Investasi itu untuk membangun Hotel Ibis Gresik dengan nilai hingga Rp8 miliar, serta Hotel Novotel Gresik senilai Rp160 miliar. Pembangunan hotel ini akan dimula pertengahan tahun depan (2016), dan diperkirakan selesai pada 2018.
"Kami melakukan kerja sama dengan AccorHotels dalam pengelolaan hotel ini," kata Director AKR Land Widijanto, Minggu (20/9/2015).
Widijanto mengatakan, untuk Novotel hotel akan memiliki 200 kamar, sedangkan Ibis Hotel akan memiliki 250 kamar. Jumlah kamar ini merupakan yang pertama di kawasan Gresik, dan kehadiran kedua hotel ini semakin memperkuat perkembangan bisnis maupun pariwisata di Kota Gresik dan sekitarnya.
Bisnis hotel, ujar dia, sangat menjanjikan karena Jatim merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Gresik merupakan wilayah penyangga Surabaya, arah bisnis mulai berkembang kea rah Gresik dengan keberadaan beberapa proyek besar seperti pelabuhan-pelabuhan. Untuk itu, pihaknya tidak main-main dalam menunjuk rekanan dalam mengelola hotel.
"Kemitraan dengan AccorHotels sudah sejak lama dilakukan, bahkan lebih dari 10 tahun, artinya sudah lebih dari satu dekade. Kami sangat percaya dengan kemampuan AccorHotels mengelola properti-properti hotel dan kami menilai kinerja selama ini cukup baik," ujarnya.
Dia mengaku sangat optimistis dengan bisnis hotel ini. Meski kondisi ekonomi sedang lesu, dia yakin hotel ini akan berkembang lebih baik. Walaupun secara umum ada imbas dengan kondisi ekonomi saat ini. "Memang kondisi ekonomi ini terasa bagi kami, tetapi kami tetap yakin bisa berjalan dan menjalankan bisnis propert ini. Kami optimis dengan kondisi seperti ini minat masyarakat masih tinggi untuk berinvestasi," jelasnya.
Keberadaan hotel ini akan menghidupkan perekonomian Gresik. Hal ini terjadi lantaran kota ini sedang ada pengembangan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Kawasan Utara Gresik ini akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia, karena JIIPE juga dirancang sebagai pusat pengembangan industri baru yang akan mendukung kegiatan ekonomi.
Pengembangan kawasan industri ini juga akan didukung dengan pelabuhan laut dalam, yakni pelabuhan untuk mempermudah arus barang. Untuk itu, perlu adanya hunian untuk mengakomodasi para pekerja, baik domestik maupun ekspatriat. Karena, jumlah pekerja naik signifikan.
"Untun nilai invesatsi dua pembangunan mencapai Rp200 miliar, Hotel Ibis Rp8 miliar dan Novotel Rp160 miliar," ungkapnya.
Vice President Development dan Executive Director, AccorHotels untuk Malaysia dan Indonesia Rio Kondo mengatakan, pihaknya sangat bekomitmen melakukan yang terbaik bersama di industri perhotelan Indonesia. Saat ini, hotel yang dikelola oleh Accor sudah berada di 92 negara di dunia.
"AccorHotels merupakan operator hotel terkemuka dengan jaringan terbesar di Asia Pasifik dan Indonesia. Dalam melakukan pengelolaan, kami mengedepankan pelayanan," katanya.
Hotel yang ada di Gresik, ujar dia, akan menysir segmen pekerja. Baik pekerja asing maupun lokal. Apalagi, pada akhir tahun ini sudah masuk masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), saat ini akan banyak pekerja yang masuk ke Indonesia, begitu juga Gresik. "Wisatawan yang ada d Gresik juga banyak, mereka juga menjadi market tersendiri," ujar Rio.
Tak tanggung-tanggung, investasi terhadap dua hotel tersebut mencapai Rp200 miliar. Investasi itu untuk membangun Hotel Ibis Gresik dengan nilai hingga Rp8 miliar, serta Hotel Novotel Gresik senilai Rp160 miliar. Pembangunan hotel ini akan dimula pertengahan tahun depan (2016), dan diperkirakan selesai pada 2018.
"Kami melakukan kerja sama dengan AccorHotels dalam pengelolaan hotel ini," kata Director AKR Land Widijanto, Minggu (20/9/2015).
Widijanto mengatakan, untuk Novotel hotel akan memiliki 200 kamar, sedangkan Ibis Hotel akan memiliki 250 kamar. Jumlah kamar ini merupakan yang pertama di kawasan Gresik, dan kehadiran kedua hotel ini semakin memperkuat perkembangan bisnis maupun pariwisata di Kota Gresik dan sekitarnya.
Bisnis hotel, ujar dia, sangat menjanjikan karena Jatim merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Gresik merupakan wilayah penyangga Surabaya, arah bisnis mulai berkembang kea rah Gresik dengan keberadaan beberapa proyek besar seperti pelabuhan-pelabuhan. Untuk itu, pihaknya tidak main-main dalam menunjuk rekanan dalam mengelola hotel.
"Kemitraan dengan AccorHotels sudah sejak lama dilakukan, bahkan lebih dari 10 tahun, artinya sudah lebih dari satu dekade. Kami sangat percaya dengan kemampuan AccorHotels mengelola properti-properti hotel dan kami menilai kinerja selama ini cukup baik," ujarnya.
Dia mengaku sangat optimistis dengan bisnis hotel ini. Meski kondisi ekonomi sedang lesu, dia yakin hotel ini akan berkembang lebih baik. Walaupun secara umum ada imbas dengan kondisi ekonomi saat ini. "Memang kondisi ekonomi ini terasa bagi kami, tetapi kami tetap yakin bisa berjalan dan menjalankan bisnis propert ini. Kami optimis dengan kondisi seperti ini minat masyarakat masih tinggi untuk berinvestasi," jelasnya.
Keberadaan hotel ini akan menghidupkan perekonomian Gresik. Hal ini terjadi lantaran kota ini sedang ada pengembangan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Kawasan Utara Gresik ini akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia, karena JIIPE juga dirancang sebagai pusat pengembangan industri baru yang akan mendukung kegiatan ekonomi.
Pengembangan kawasan industri ini juga akan didukung dengan pelabuhan laut dalam, yakni pelabuhan untuk mempermudah arus barang. Untuk itu, perlu adanya hunian untuk mengakomodasi para pekerja, baik domestik maupun ekspatriat. Karena, jumlah pekerja naik signifikan.
"Untun nilai invesatsi dua pembangunan mencapai Rp200 miliar, Hotel Ibis Rp8 miliar dan Novotel Rp160 miliar," ungkapnya.
Vice President Development dan Executive Director, AccorHotels untuk Malaysia dan Indonesia Rio Kondo mengatakan, pihaknya sangat bekomitmen melakukan yang terbaik bersama di industri perhotelan Indonesia. Saat ini, hotel yang dikelola oleh Accor sudah berada di 92 negara di dunia.
"AccorHotels merupakan operator hotel terkemuka dengan jaringan terbesar di Asia Pasifik dan Indonesia. Dalam melakukan pengelolaan, kami mengedepankan pelayanan," katanya.
Hotel yang ada di Gresik, ujar dia, akan menysir segmen pekerja. Baik pekerja asing maupun lokal. Apalagi, pada akhir tahun ini sudah masuk masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), saat ini akan banyak pekerja yang masuk ke Indonesia, begitu juga Gresik. "Wisatawan yang ada d Gresik juga banyak, mereka juga menjadi market tersendiri," ujar Rio.
(izz)