USD Makin Perkasa, Rupiah Dibuka Terjengkang
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini dibuka terjengkang karena makin perkasanya dolar Amerika Serikat (USD).
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.683/USD. Posisi itu lebih buruk 124 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.559/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.637/USD. Posisi ini anjlok 45 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.592/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp14.598/USD dan pada pukul 10.00 WIB menjadi Rp14.633/USD. Posisi tersebut tambah parah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.551/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.623/USD, terkoreksi 137 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.486/USD.
Sementara USD mencapai level tertinggi dalam hampir tiga pekan terhadap sejumlah mata uang pada hari Rabu, sementara yen makin menguat membuat kekhawatiran lanjutan atas perlambatan ekonomi di China.
Dikutip dari Reuters, USD terhadap sejumlah mata uang utama naik menjadi 96,471, level tertinggi sejak 4 September 2015. Sementara euro melemah 0,1% menjadi 1,1110/USD, setelah menguat di level tinggi 1,1460/USD pada pekan lalu setelah Federal Reserve AS menahan kenaikan suku bunga.
USD telah bangkit kembali dari posisi terendah pekan lalu karena komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral AS masih bisa menaikkan suku bunga tahun ini.
USD naik tipis 0,1% terhadap yen di 120,27, tetapi tetap di bawah posisi tinggi pekan ini pada 120,66. Yen menguat pada Selasa, ketika pasar ekuitas jatuh, dengan ekuitas Eropa terkoreksi karena terjunnya saham Volkswagen, pembuat mobil terbesar di Eropa ke posisi terendah empat tahun.
Kekhawatiran berkelanjutan tentang prospek pertumbuhan global dan kesehatan ekonomi juga mengurangi sentimen risiko China, memberikan dorongan bagi mata uang safe haven. Dolar Australia jatuh 0,3% menjadi 0,7072/USD. Terhadap yen, Aussie turun 0,2% menjadi 85,00/yen, setelah koreksi 0,9% pada Selasa.
(Baca: Rupiah Diperkirakan Bakal Kembali Tertekan)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.683/USD. Posisi itu lebih buruk 124 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp14.559/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.637/USD. Posisi ini anjlok 45 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.592/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp14.598/USD dan pada pukul 10.00 WIB menjadi Rp14.633/USD. Posisi tersebut tambah parah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.551/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.623/USD, terkoreksi 137 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.486/USD.
Sementara USD mencapai level tertinggi dalam hampir tiga pekan terhadap sejumlah mata uang pada hari Rabu, sementara yen makin menguat membuat kekhawatiran lanjutan atas perlambatan ekonomi di China.
Dikutip dari Reuters, USD terhadap sejumlah mata uang utama naik menjadi 96,471, level tertinggi sejak 4 September 2015. Sementara euro melemah 0,1% menjadi 1,1110/USD, setelah menguat di level tinggi 1,1460/USD pada pekan lalu setelah Federal Reserve AS menahan kenaikan suku bunga.
USD telah bangkit kembali dari posisi terendah pekan lalu karena komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral AS masih bisa menaikkan suku bunga tahun ini.
USD naik tipis 0,1% terhadap yen di 120,27, tetapi tetap di bawah posisi tinggi pekan ini pada 120,66. Yen menguat pada Selasa, ketika pasar ekuitas jatuh, dengan ekuitas Eropa terkoreksi karena terjunnya saham Volkswagen, pembuat mobil terbesar di Eropa ke posisi terendah empat tahun.
Kekhawatiran berkelanjutan tentang prospek pertumbuhan global dan kesehatan ekonomi juga mengurangi sentimen risiko China, memberikan dorongan bagi mata uang safe haven. Dolar Australia jatuh 0,3% menjadi 0,7072/USD. Terhadap yen, Aussie turun 0,2% menjadi 85,00/yen, setelah koreksi 0,9% pada Selasa.
(Baca: Rupiah Diperkirakan Bakal Kembali Tertekan)
(rna)