Groupon Akan PHK 1.100 Pekerja
A
A
A
Direktur Operasional Groupon Inc Rich Williams mengumumkan bahwa situs e-commerce yang memberikan layanan diskon tersebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.100 pekerja dan menutup operasionalnya di tujuh negara.
Perusahaan akan memangkas 1.100 tenaga kerja, sebagian besar berada di Departemen Penjualan dan Layanan Pelanggan.
"Evolusi sulit, tetapi itu adalah bagian penting dari perjalanan kami. Ini juga bagian dari DNA kami sebagai perusahaan dan merupakan salah satu hal yang akan membantu kami mewujudkan visi untuk menciptakan kebiasaan sehari-hari dalam perdagangan lokal," kata Williams, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (23/9/2015).
Selain itu, Groupon Inc akan menutup operasionalnya di pasar internasional, seperti Maroko, Panama, Filipina, Puerto Rico, Taiwan, Thailand dan Uruguay. Bulan lalu, Groupon telah menutup operasionalnya di Yunani dan Turki.
"Kami percaya agar jejak geografis kami menjadi keuntungan yang lebih besar, kami perlu memfokuskan energi dan uang kami di lebih sedikit negara," ujarnya.
Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC), Groupon akan terkena biaya sebelum pajak untuk pesangon pekerja sebesar USD35 juta. Sekitar USD22 juta hingga USD24 juta diharapkan diberikan pada kuartal III/2015.
Restrukturisasi tersebut akan selesai satu tahun dari sekarang atau pada bulan September 2016, sesuai dengan pengajuan perusahaan.
Groupon diluncurkan pada 2008, dengan menawarkan diskon kepada pelanggan di restoran, spa dan toko retail. Untuk sementara, Groupon adalah perusahaan dunia yang tumbuh paling cepat.
(Baca: 10 Perusahaan dengan PHK Terbesar dalam Dua Dekade)
Perusahaan akan memangkas 1.100 tenaga kerja, sebagian besar berada di Departemen Penjualan dan Layanan Pelanggan.
"Evolusi sulit, tetapi itu adalah bagian penting dari perjalanan kami. Ini juga bagian dari DNA kami sebagai perusahaan dan merupakan salah satu hal yang akan membantu kami mewujudkan visi untuk menciptakan kebiasaan sehari-hari dalam perdagangan lokal," kata Williams, seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (23/9/2015).
Selain itu, Groupon Inc akan menutup operasionalnya di pasar internasional, seperti Maroko, Panama, Filipina, Puerto Rico, Taiwan, Thailand dan Uruguay. Bulan lalu, Groupon telah menutup operasionalnya di Yunani dan Turki.
"Kami percaya agar jejak geografis kami menjadi keuntungan yang lebih besar, kami perlu memfokuskan energi dan uang kami di lebih sedikit negara," ujarnya.
Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Efek Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC), Groupon akan terkena biaya sebelum pajak untuk pesangon pekerja sebesar USD35 juta. Sekitar USD22 juta hingga USD24 juta diharapkan diberikan pada kuartal III/2015.
Restrukturisasi tersebut akan selesai satu tahun dari sekarang atau pada bulan September 2016, sesuai dengan pengajuan perusahaan.
Groupon diluncurkan pada 2008, dengan menawarkan diskon kepada pelanggan di restoran, spa dan toko retail. Untuk sementara, Groupon adalah perusahaan dunia yang tumbuh paling cepat.
(Baca: 10 Perusahaan dengan PHK Terbesar dalam Dua Dekade)
(rna)