Rupiah Ditutup Bergairah Siang Ini
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini makin bergairah pasca rilis Paket Ekonomi September II, kemarin.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.653/USD. Posisi tersebut makin terapresiasi dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.691/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.657/USD, menguat 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.728/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.665/USD, dengan kisaran harian Rp14.592-Rp14.695/USD. Posisi itu membaik dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.690/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.669/USD. Posisi itu masih menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.723/USD.
Sementara USD masih menguat terhadap dolar Australia. Dolar Australia tidak menunjukkan respon positif terhadap data sentimen konsumen China yang optimistis di September menjadi 118,2, level tertinggi sejak Mei 2014.
Dikutip dari DailyFx, Aussie sudah mengoreksi terhadap Dolar AS setelah mencapai level terendah dalam tiga pekan. Meskipun sentimen China tersebut tidak memiliki dampak langsung, namun diperkirakan bisa mendorong arus korektif intraday.
Baca:
Mata Uang Asia Dekati Koreksi Kuartalan Terburuk Sejak 1997
Yen Mereda terhadap USD, Rupiah Dibuka Bangkit
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.653/USD. Posisi tersebut makin terapresiasi dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.691/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.657/USD, menguat 71 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.728/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.665/USD, dengan kisaran harian Rp14.592-Rp14.695/USD. Posisi itu membaik dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.690/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.669/USD. Posisi itu masih menguat dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.723/USD.
Sementara USD masih menguat terhadap dolar Australia. Dolar Australia tidak menunjukkan respon positif terhadap data sentimen konsumen China yang optimistis di September menjadi 118,2, level tertinggi sejak Mei 2014.
Dikutip dari DailyFx, Aussie sudah mengoreksi terhadap Dolar AS setelah mencapai level terendah dalam tiga pekan. Meskipun sentimen China tersebut tidak memiliki dampak langsung, namun diperkirakan bisa mendorong arus korektif intraday.
Baca:
Mata Uang Asia Dekati Koreksi Kuartalan Terburuk Sejak 1997
Yen Mereda terhadap USD, Rupiah Dibuka Bangkit
(rna)