Meski Berat, Pertamina Ikuti Jokowi Turunkan Harga Premium
A
A
A
JAKARTA - Kendati berat, PT Pertamina (Persero) akan mengikuti keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Adapun risiko yang dialami perseroan kerugian lebih besar lantaran menjual BBM di bawah harga keekonomian.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengemukakan, sebenarnya sulit mengikuti keinginan Jokowi menurunkan harga premium. Meski demikian, perseroan tetap akan mengikuti keinginan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. (Baca: Jokowi Minta Pertamina Turunkan Harga BBM Premium)
"Ya pastilah (ikut kata pemerintah untuk menurunkan harga premium)," ujar pria yang akrab disapa Abe ini kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Untuk menekan angka kerugian yang jauh lebih besar, lanjut Abe, perseroan akan melakukan efisiensi besar-besaran mulai dari pengadaan barang, inventory, biaya distribusi, dan anggaran perjalanan dinas.
"Sulit sih memang sulit. Tapi kami harus lakukan melalui berbagai efisiensi yang besar lagi untuk menekan kerugian. Segala hal mulai dari pengadaan, inventory, distribusi, travelling, dsb," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Pertamina menurunkan harga premium. Rencananya, penurunan harga BBM dengan kadar research octane number (RON) 88 ini bakal masuk dalam salah satu poin paket kebijakan ekonomi jilid III.
Jokowi mengatakan, jika dimungkinkan BUMN minyak dan gas (migas) ini diminta untuk menghitung kembali kemungkinan penurunan harga premium.
"Dan juga ada dua hal lagi yang berkaitan dengan BBM. Dihitung lagi Pertamina, tolong dihitung lagi apakah masih mungkin premium itu diturunkan, meskipun sedikit," tegasnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Baca juga:
Pemerintah Didesak Turunkan Harga BBM
BPS: Harga BBM Pengaruhi Kemiskinan dan Upah Buruh
Darmin: Pemerintah Tanggung Kerugian Pertamina, Itu Namanya Subsidi!
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengemukakan, sebenarnya sulit mengikuti keinginan Jokowi menurunkan harga premium. Meski demikian, perseroan tetap akan mengikuti keinginan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. (Baca: Jokowi Minta Pertamina Turunkan Harga BBM Premium)
"Ya pastilah (ikut kata pemerintah untuk menurunkan harga premium)," ujar pria yang akrab disapa Abe ini kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Untuk menekan angka kerugian yang jauh lebih besar, lanjut Abe, perseroan akan melakukan efisiensi besar-besaran mulai dari pengadaan barang, inventory, biaya distribusi, dan anggaran perjalanan dinas.
"Sulit sih memang sulit. Tapi kami harus lakukan melalui berbagai efisiensi yang besar lagi untuk menekan kerugian. Segala hal mulai dari pengadaan, inventory, distribusi, travelling, dsb," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Pertamina menurunkan harga premium. Rencananya, penurunan harga BBM dengan kadar research octane number (RON) 88 ini bakal masuk dalam salah satu poin paket kebijakan ekonomi jilid III.
Jokowi mengatakan, jika dimungkinkan BUMN minyak dan gas (migas) ini diminta untuk menghitung kembali kemungkinan penurunan harga premium.
"Dan juga ada dua hal lagi yang berkaitan dengan BBM. Dihitung lagi Pertamina, tolong dihitung lagi apakah masih mungkin premium itu diturunkan, meskipun sedikit," tegasnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Baca juga:
Pemerintah Didesak Turunkan Harga BBM
BPS: Harga BBM Pengaruhi Kemiskinan dan Upah Buruh
Darmin: Pemerintah Tanggung Kerugian Pertamina, Itu Namanya Subsidi!
(dmd)