Bursa Asia Variatif, IHSG Dibuka Negatif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari terakhir pekan ini dibuka terpleset ke zona merah di akhir pekan, di tengah variatifnya bursa utama Asia dan Wall Street semalam. IHSG negatif 10,91 poin atau 0,26% ke level 4.243,97.
IHSG kemarin ditutup memperpanjang kenaikan (reli). IHSG menguat 30,97 poin atau 0,73% ke level 4.254,88. Reli tersebut seiring dengan menguatnya bursa utama Asia. Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka mayoritas melemah.
Bursa saham Asia bergerak variatif pada Jumat pagi setelah dua hari berturut-turut menguat, di tengah variatifnya Wall Street semalam karena investor menunggu data tenaga kerja AS pada September.
"Meluapnya semangat dari Asia (di sesi sebelumnya) terbukti berumur pendek," tulis analis pasar IG Angus Nicholson dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (2/10/2015).
Hal itu di tengah indeks pembelian manajer (PMI) Eropa menurun pada September. Sementara investor dan dolar AS (USD) bereaksi buruk terhadap ISM PMI yang mencapai level terendah sejak 2013, ditambah berita bahwa klaim pengangguran berada di posisi terendah satu dekade.
"Hal ini membuat pasar Asia dalam dibuka sedikit negatif karena beberapa keuntungan akan dikupas kembali dan pasar memposisikan diri jelang data tenaga kerja yang keluar malam ini," tambah analis yang berbasis di Melbourne tersebut.
Adapun, indeks Nikkei 225 melemah 88,34 poin atau 0,50% ke 17.626,38; indeks Strait Times terkoreksi 24,89 poin atau 0,92% ke 2.775,51, sedangkan indeks Hang Seng menguat 378,81 poin atau 1,82% ke 21.225,11.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp177 miliar dengan 127 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp19,33 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp60,74 miliar dan aksi beli Rp80,07 miliar. Tercatat 39 saham menguat, 53 saham melemah dan 54 saham stagnan.
Sektor saham hari ini semuanya dibuka negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri yang turun 1,47%, diikuti perkebunan berkurang 0,73%. (Baca: S&P dan Nasdaq Naik Sedikit Jelang Rilis Data Tenaga Kerja)
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp100 menjadi Rp9.900, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp50 menjadi Rp5.825 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp50 menjadi Rp12.050.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp300 menjadi Rp43.000, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp200 menjadi Rp12.375 dan PT Astra Interantional Tbk (ASII) melemah Rp125 menjadi Rp5.150.
Baca:
IHSG Diprediksi pada Kisaran 4.175-4.265
IHSG Berpotensi Pertahankan Kenaikan
IHSG kemarin ditutup memperpanjang kenaikan (reli). IHSG menguat 30,97 poin atau 0,73% ke level 4.254,88. Reli tersebut seiring dengan menguatnya bursa utama Asia. Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka mayoritas melemah.
Bursa saham Asia bergerak variatif pada Jumat pagi setelah dua hari berturut-turut menguat, di tengah variatifnya Wall Street semalam karena investor menunggu data tenaga kerja AS pada September.
"Meluapnya semangat dari Asia (di sesi sebelumnya) terbukti berumur pendek," tulis analis pasar IG Angus Nicholson dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (2/10/2015).
Hal itu di tengah indeks pembelian manajer (PMI) Eropa menurun pada September. Sementara investor dan dolar AS (USD) bereaksi buruk terhadap ISM PMI yang mencapai level terendah sejak 2013, ditambah berita bahwa klaim pengangguran berada di posisi terendah satu dekade.
"Hal ini membuat pasar Asia dalam dibuka sedikit negatif karena beberapa keuntungan akan dikupas kembali dan pasar memposisikan diri jelang data tenaga kerja yang keluar malam ini," tambah analis yang berbasis di Melbourne tersebut.
Adapun, indeks Nikkei 225 melemah 88,34 poin atau 0,50% ke 17.626,38; indeks Strait Times terkoreksi 24,89 poin atau 0,92% ke 2.775,51, sedangkan indeks Hang Seng menguat 378,81 poin atau 1,82% ke 21.225,11.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp177 miliar dengan 127 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp19,33 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp60,74 miliar dan aksi beli Rp80,07 miliar. Tercatat 39 saham menguat, 53 saham melemah dan 54 saham stagnan.
Sektor saham hari ini semuanya dibuka negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri yang turun 1,47%, diikuti perkebunan berkurang 0,73%. (Baca: S&P dan Nasdaq Naik Sedikit Jelang Rilis Data Tenaga Kerja)
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya di antaranya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp100 menjadi Rp9.900, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp50 menjadi Rp5.825 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp50 menjadi Rp12.050.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp300 menjadi Rp43.000, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp200 menjadi Rp12.375 dan PT Astra Interantional Tbk (ASII) melemah Rp125 menjadi Rp5.150.
Baca:
IHSG Diprediksi pada Kisaran 4.175-4.265
IHSG Berpotensi Pertahankan Kenaikan
(rna)