Tingkat Pengangguran di Jepang Agustus Naik

JAKARTA - Tingkat pengangguran di Jepang pada Agustus naik menjadi 3,4%, atau naik sedikit dari perkiraan median sebesar 3,3%.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/10/2015), data pemerintah menunjukkan bahwa rasio pelamar pekerjaan naik menjadi 1,23 atau tertinggi sejak Januari 1992.

Pengeluaran rumah tangga Jepang pada Agustus naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dan ketersediaan lapangan kerja meningkat dalam lebih dari dua dekade.

Pengeluaran rumah tangga pada Agustus naik 2,9% dari estimasi median yang naik sebesar 0,4% dari tahun ke tahun dan diikuti penurunan tahunan 0,2% pada Juli karena konsumen lebih banyak membeli mobil.

Sebuah survei terpisah dari Bank of Japan (BOJ) menunjukkan ekspektasi inflasi perusahaan melemah sedikit pada kuartal terakhir. Keadaan ini bisa memperkuat argumen bahwa bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneter pada akhir bulan ini.

"Pengeluaran rumah tangga dan pasar tenaga kerja yang ketat adalah tanda positif," kata Norio Miyagawa, ekonom senior di Mizuho Securities.

"Saya tidak berharap BOJ meringankan ketika pertemuan pekan depan. BOJ kemungkinan akan menurunkan perkiraan harga konsumen pada akhir bulan," tambahnya.

Menurutnya, keuntungan dalam penjualan mobil sangat menggembirakan, sebagai tanda pada sektor ini telah pulih dari kenaikan pajak yang memicu anjloknya penjualan mobil.

Keuntungan dalam pengeluaran rumah tangga menunjukkan gejolak pasar keuangan yang disebabkan oleh perlambatan ekonomi China. BOJ akan menggelar pertemuan dua hari pada 6-7 Oktober, tetapi banyak ekonom yang lebih fokus pada pertemuan berikutnya, 30 Oktober.

Bank sentral akan menghitung ulang harga konsumen dan prakiraan produk domestik bruto (PDB). Perusahaan-perusahaan Jepang memperkirakan harga konsumen akan meningkat menjadi 1,2%.