Penetrasi Pasar Modal, OJK Gunakan Pendekatan Adat
A
A
A
PADANG - Kepala Subbagian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat Muhammad Taufik mengatakan, akan melakukan pendekatan secara adat dalam penetrasi pasar modal.
Dia menjelaskan, di Padang, Sumatera Barat, menggunakan paham adat matrilineal, merupakan adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu, sehingga pemegang keuangan keluarga adalah wanita. Sementara pihak laki-laki berperan seperti seorang manajer.
Taufik menuturkan, langkah tersebut dilakukan karena mayoritas penduduk di Padang didominasi pemeluk agama muslim.
"Masyarakat Sumatera Barat masih menjunjung tinggi adat istiadat dalam kesehariannya. Dari kantor OJK tidak serta merta mengedukasi karena kultur yang masih sangat kental," ujarnya di Padang, Selasa (6/10/2015).
Program sosialisasi akan mendorong literasi keuangan khusunya investasi di pasar modal, Taufik menyampaikan, akan dilakukan dengan pendekatan tiga pilar, di antaranya cerdik pandai, ninik mamak dan alim ulama.
Lebih lanjut OJK meminta kepada tokoh ulama untuk mengumpulkan masyarakat dalam sebuah perkumpulan. Kemudian, diadakan sebuah sosialisasi program investasi di pasar saham.
"Jadi, kita hati-hati untuk promosi dan hati-hati untuk memasarkan pasar modal," pungkasnya. (Baca: Investor Pasar Modal Syariah Naik 1.400 Orang dalam Enam Bulan)
Dia menjelaskan, di Padang, Sumatera Barat, menggunakan paham adat matrilineal, merupakan adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu, sehingga pemegang keuangan keluarga adalah wanita. Sementara pihak laki-laki berperan seperti seorang manajer.
Taufik menuturkan, langkah tersebut dilakukan karena mayoritas penduduk di Padang didominasi pemeluk agama muslim.
"Masyarakat Sumatera Barat masih menjunjung tinggi adat istiadat dalam kesehariannya. Dari kantor OJK tidak serta merta mengedukasi karena kultur yang masih sangat kental," ujarnya di Padang, Selasa (6/10/2015).
Program sosialisasi akan mendorong literasi keuangan khusunya investasi di pasar modal, Taufik menyampaikan, akan dilakukan dengan pendekatan tiga pilar, di antaranya cerdik pandai, ninik mamak dan alim ulama.
Lebih lanjut OJK meminta kepada tokoh ulama untuk mengumpulkan masyarakat dalam sebuah perkumpulan. Kemudian, diadakan sebuah sosialisasi program investasi di pasar saham.
"Jadi, kita hati-hati untuk promosi dan hati-hati untuk memasarkan pasar modal," pungkasnya. (Baca: Investor Pasar Modal Syariah Naik 1.400 Orang dalam Enam Bulan)
(rna)