Petani Tembakau Teriak Harga Jatuh di Musim Panen

Rabu, 07 Oktober 2015 - 00:27 WIB
Petani Tembakau Teriak...
Petani Tembakau Teriak Harga Jatuh di Musim Panen
A A A
JAKARTA - Musim panen tembakau di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada tahun ini membuat petani cemas. Hal tersebut lantaran harga jual tembakau mengalami penurunan yang sangat drastis.

Tembakau kering yang harga mulanya Rp30 ribu menjadi R17 ribu per kilogram. Sedangkan tembakau basah dari harga Rp350 menjadi Rp200 per kilogram. Hal tersebut membuat petani merugi lantaran biaya perawatan tembakau yang terlampau tinggi.

Salah seorang petani, Suprat, 53, warga Desa Dampelrejo, Kecamatan Ngampel mengatakan, anjloknya harga tembakau tersebut membuat petani menunda penjualan tembakau. Hal itu dilakukan hingga harga tembakau stabil berkisar Rp30 ribu per kilogram.

“Saya masih punya tembakau delapan keranjang di rumah. Sengaja tidak saya jual karena harganya hanya Rp15-17 ribu per kilogram. Kalau dengan harga sekian, kami para petani bukan untung tapi buntung,” ujarnya, Selasa (6/10/2015).

Dia menjelaskan, untuk satu keranjang seberat 50 kilogram biaya merajang sampai mengeringkan daun tembakau mencapai Rp500 ribu. Sehingga, untuk satu keranjang Rp850 ribu petani mendapatkan sekira Rp350 ribu.

Untung sebesar itu menurutnya dianggap petani rugi. Sebab keuntungan tersebut belum dikurangi biaya perawatan selama masa tanam hingga panen.

“Seperti kebutuhan air, pupuk, obat hama dan sebagainya. Air saja, kami harus membuat sumur bor atau menyewa alat pompa untuk menyedot air dari sungai,” jelasnya.

Petani tembakau lainnya, Sudarti, 37, warga Ngampel Kulon, Kecamatan Ngampel menuturkan sejumlah petani justru membiarkan daun tembakau mengering tanpa harus dipanen.

“Soalnya untuk memanen butuh biaya untuk memetik dan merajang tembakau, sedangkan harganya sangat murah. Jadi kami sangat merugi. Harapan kami harga minimal di atas Rp30 ribu agar para petani bisa sedikit menikmati hasil panen tembakau,” ujarnya.

Dia menyebutkan, harga tembakau kering dengan kualitas bagus sebenarnya bisa di atas Rp50 ribu per kilogram. “Itu biasanya untuk daun yang masih batang pohon bagian bawah. Tapi dari awal saja harga sudah mulai dari Rp30 ribu per kilogram, dan sekarang turun jadi Rp15 ribu,” tandas Sudarti.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)