Apresiasi Rupiah Mereda tapi Belum Menyerah

Senin, 12 Oktober 2015 - 17:21 WIB
Apresiasi Rupiah Mereda...
Apresiasi Rupiah Mereda tapi Belum Menyerah
A A A
JAKARTA - Apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup mereda, namun belum menyerah.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.408. Posisi tersebut menguat sangat tipis dibanding posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp13.412/USD.

Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.490/USD, dengan kisaran harian Rp13.310-Rp13.565./USD. Posisi itu terapresiasi 72 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.562/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.466/USD, membaik sebesar 55 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.521/US.

Sementara USD mendekati level terendah tiga pekan terhadap sejumlah mata uang utama pada hari ini akibat keraguan atas potensi kenaikan suku bunga AS pada tahun ini.

Koreksi USD dalam sepekan terakhir memiliki banyak hubungannya dengan pemulihan di pasar negara berkembang yang berakar dari keprihatinan Fed, serta mata uang komoditas, seperti dolar Australia dan Selandia Baru.

"Kita bisa mendapatkan beberapa kelemahan lebih lanjut di USD terhadap euro dan yen. Sebagian besar kelemahan karena mata uang emerging," kata ahli strategi di Bank of Montreal Stephen Gallo, seperti dilansir dari Reuters, Senin (12/10/2015).

Indeks USD turun 0,1% pada hari ini di 94,73, masih dekat dengan level Jumat lalu 94,692, level terlemah sejak 18 September 2015.

USD turun tipis terhadap yen ke 120,14 dan 0,1% lebih rendah terhadap euro di 1,1370, setelah berada di level tertinggi dalam tiga pekan pada Jumat lalu di 1,13875.

Sementara dolar Australia naik 0,3% lagi ke level tertinggi tujuh pekan di 0,7360. Ini naik 4% sepanjang pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak akhir 2011.

Baca:

Rupiah dan IHSG Kompak Melaju di Zona Hijau

USD Melemah, Rupiah Dibuka Sumringah
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3328 seconds (0.1#10.140)