Rasio Elektrifikasi Pulau Sumba Baru 24%
A
A
A
PULAU SUMBA - Organisasi Internasinal Hivos mengkampanyekan Gerakan 2020 pengembangan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gerakan itu bertujuan agar pulau tersebut mamu mencapai target rasio elektrifikasi 100% di 2020. Saat ini, rasio elektrifikasi di Pulau Sumba baru mencapai 24% sisanya masih gelap gulita padahal tersedia potensi EBT.
"Mengapa kami pilih Pulau Sumba sebagai elternatif pengembangan EBT, karena di sana rasio eletrifikasi hanya 24%. Di samping itu masyarakat masih tergolong tidak mampu," kata Project Manager Green Energy Sumba Hivos Southest Asia, Sandra Winarsa, di Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Menurutnya, jika EBT mampu dikembangkan, maka tingkat kemisikinan di Sumba akan menurun karena perekonomian akan menggeliat lantaran masyarakatnya dapat di dorong dengan mengembangkan ekonomi kreatif.
"Di Sumba yang bisa dikembangkan misalnya saja biogas dari kotoran babi karena di sana kebanyakan masyarakatnya beternak babi. Di sana juga tersedia banyak potensi energi seperti energi matahari," tandas dia.
Gerakan itu bertujuan agar pulau tersebut mamu mencapai target rasio elektrifikasi 100% di 2020. Saat ini, rasio elektrifikasi di Pulau Sumba baru mencapai 24% sisanya masih gelap gulita padahal tersedia potensi EBT.
"Mengapa kami pilih Pulau Sumba sebagai elternatif pengembangan EBT, karena di sana rasio eletrifikasi hanya 24%. Di samping itu masyarakat masih tergolong tidak mampu," kata Project Manager Green Energy Sumba Hivos Southest Asia, Sandra Winarsa, di Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Menurutnya, jika EBT mampu dikembangkan, maka tingkat kemisikinan di Sumba akan menurun karena perekonomian akan menggeliat lantaran masyarakatnya dapat di dorong dengan mengembangkan ekonomi kreatif.
"Di Sumba yang bisa dikembangkan misalnya saja biogas dari kotoran babi karena di sana kebanyakan masyarakatnya beternak babi. Di sana juga tersedia banyak potensi energi seperti energi matahari," tandas dia.
(izz)