Ini Perkembangan Rencana Peluncuran Satelit BRI

Senin, 19 Oktober 2015 - 11:30 WIB
Ini Perkembangan Rencana...
Ini Perkembangan Rencana Peluncuran Satelit BRI
A A A
JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin dekat dengan rencananya untuk meluncurkan dan mengoperasikan satelitnya sendiri. Bank BUMN ini akan menjadi bank pertama di dunia, yang mengoperasikan satelit pada pertengahan tahun depan.

Corporate Secretary Bank BRI Budi Satria mengungkapkan, saat ini progress manufacturing satelit BRI atau BRISat yang dilaksanakan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California sudah mencapai lebih dari 50%.

Sesuai dengan perhitungan awal, mulai dari pembuatan desain, proses manufacturing hingga shipment dan launch campaign BRISat di Kourou French Guiana akan memakan waktu 25-26 bulan sejak tanggal efektif kontrak.

"Jika tidak ada aral melintang, launching BRISat akan dilaksanakan sebelum pertengahan tahun 2016," ujar Budi dalam rilisnya di Jakarta, Senin (19/10/2015).

Untuk mendukung operasional satelit, BRI juga telah menyiapkan infrastruktur pendukungnya. Di Ragunan Jakarta Selatan, BRI membangun primary satellite control facility yang saat ini perkembangan pembangunannya sudah mencapai 90%. Sedangkan di Tabanan Bali, BRI membangun back up satellite control facility dengan perkembangan pembangunan mencapai 80%.

“Itu di desain fully redundand. Jadi saat terjadi problem di Ragunan, operasional satelit bisa di-handle di Tabanan," ujar Budi.

Sementara itu, operasional satellite control facility akan dilakukan SDM dari internal BRI sendiri. Untuk itu, staf-staf BRI yang ditunjuk untuk mengoperasikan satellite control facility sedang menjalani program internship atau pelatihan operasional satelit di pabrik SSL Palo Alto, California.

Dengan beroperasinya BRISat, BRI akan lebih menghemat pengeluaran biaya operasional dibandingkan jika melakukan sewa jasa satelit untuk komunikasi jaringan.

“Yang tak kalah pentingnya, bisa meminimalisir gangguan jaringan sekitar 11.000 kantor, 21.000 automatic teller machine (ATM) BRI, dan 154.000 electronic data capture (EDC) BRI," tuturnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0811 seconds (0.1#10.140)