Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp10 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) hingga akhir September 2015 berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp10,1 triliun. Angka itu melampaui realisasi perolehan kontrak baru perseroan tahun lalu sebesar Rp9,2 triliun.
Sekretaris Perusahaan ADHI Ki Syahgolang Permata mengatakan, kontribusi peroleh kontrak baru selama sembilan bulan didominasi lini bisnis konstruksi sebesar 90% dan sisanya lini bisnis lainnya.
"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru, terdiri dari Swasta atau lainnya sebanyak 34,6%, BUMN tercatat 23,5% sementara APBN/APBD sebesar 41,9%," kata dia dalam rilisnya, Selasa (20/10/2015).
Sementara untuk tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru, terdiri dari gedung sebanyak 60,4%, jalan dan jembatan 28,2%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 11,4%.
Perseroan hingga akhir September telah mengikuti total tender sebesark Rp42,7 triliun. Realisasi kontrak baru di September 2015, antara lain proyek Tol Ngawi-Kertosono Paket 2 dan 3 senilai Rp1,3 triliun, pekerjaan irigasi AMS 23 senilai Rp221,4 miliar serta proyek-proyek lainnya.
Adapun dana hasil penerbitan saham baru senilai Rp2,7 triliun, yang berasal dari penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 1,4 triliun dan dari dana publik sebesar Rp1,3 triliun akan digunakan untuk pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
Sekretaris Perusahaan ADHI Ki Syahgolang Permata mengatakan, kontribusi peroleh kontrak baru selama sembilan bulan didominasi lini bisnis konstruksi sebesar 90% dan sisanya lini bisnis lainnya.
"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru, terdiri dari Swasta atau lainnya sebanyak 34,6%, BUMN tercatat 23,5% sementara APBN/APBD sebesar 41,9%," kata dia dalam rilisnya, Selasa (20/10/2015).
Sementara untuk tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru, terdiri dari gedung sebanyak 60,4%, jalan dan jembatan 28,2%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 11,4%.
Perseroan hingga akhir September telah mengikuti total tender sebesark Rp42,7 triliun. Realisasi kontrak baru di September 2015, antara lain proyek Tol Ngawi-Kertosono Paket 2 dan 3 senilai Rp1,3 triliun, pekerjaan irigasi AMS 23 senilai Rp221,4 miliar serta proyek-proyek lainnya.
Adapun dana hasil penerbitan saham baru senilai Rp2,7 triliun, yang berasal dari penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 1,4 triliun dan dari dana publik sebesar Rp1,3 triliun akan digunakan untuk pembangunan proyek kereta ringan (LRT) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.
(rna)