Penerimaan Negara Bertambah Rp7,86 Triliun dari Migas

Selasa, 20 Oktober 2015 - 15:51 WIB
Penerimaan Negara Bertambah...
Penerimaan Negara Bertambah Rp7,86 Triliun dari Migas
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merilis penerimaan negara bertambah sebesar USD587 juta atau sebesar Rp7,86 triliun seiring penandatangan enam kesepakatan perjanjian jual gas bumi (PJBG).

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, seluruh penandatanganan PJBG akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Adapun tiga kontrak diperuntukan memenuhi kebutuhan kelistrikan, dua kontrak untuk sektor industri dan satu kontrak untuk memenuhi kebutuhan elpiji.

“Potensi penambahan pendapatan negara selama periode perjanjian jual beli sebesar USD587 juta atau sekitar Rp7,86 triliun,” kata dia di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Perjanjian jual beli gas yang ditandatangani untuk sektor kelistrikan, di antaranya PetroChina International Jabung Ltd dengan PT PLN (persero) Batam dengan jangka waktu kontrak tujuh tahun tiga bulan dengan pasokan 10-17 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) dan tambahan penerimaan negara sebesar USD323,9 juta atau sekitar Rp4,34 triliun.

Kemudian, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd dengan Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan dengan jangka waktu selama empat tahun, dengan pasokan gas sebanyak 3,8 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan penerimaan negara sebesar USD7,2 juta atau sekitar Rp96,5 miliar.

Sementara untuk sektor industri perjanjian yang ditandatangani, antara lain JOB Pertamina-PetroChina East Java dengan PT Gresik Migas dengan pasokan sebesar 1,2-1,3 MMSCFD dengan jangka waktu kontrak sebesar USD6,9 juta atau Rp93 miliar.

Selanjutnya, kesepakatan gas suar bakar (flare gas) antara PT Pertamina EP dan PT Pertamina (persero) selama lima tahun dengan pasokan sebanyak 3-8 MMSCFD, dengan perkiraan penerimaan negara sebesar USD4,2 juta atau Rp56 miliar.

Terakhir, perjanjian antara ConocoPhilips Indonesia untuk memasok 230.000 metrik ton elpiji per tahun kepada Pertamina selama satu tahun yang diperkirakan menambah penerimaan sebesar USD68 juta atau sekitar Rp911,2 miliar.

Presiden Direktur Pertamina EP Rony Gunawan berharap dukungan dari semua pihak agar penyaluran gas dari PJBG bisa terlaksana.

“Dengan dukungan penuh para pemangku kepentingan Pertamina EP juga dapat segera memonetisasi temuan-temuan cadangan migas dari lapangan yang lainnya untuk mendukung pencapaian tingkat produksi migas nasional,” kata dia.

Sebagai informasi, tahun lalu terdapat beberapa pembeli yang penyerapan gas oleh pembeli lebih rendah dari komitmen. Potensi kehilangan produksi sebanyak 95 MMSCFD atau setara 17.000 barel per hari (bph).

Industri hulu Migas berkomitmen untuk meningkatkan pasokan gas untuk domestik. Sejak tahun 2003, pasokan gas untuk domestik meningkat rata-rata 9% per tahun.

Pada 2013, volume gas untuk memenuhi kebutuhan domestik lebih besar dibandingkan ekspor. Tahun ini, komitmen untuk domestik mencapai 4.403 BBTUD atau 61%, sementara peruntukan ekspor sebanyak 2.836 BBTUD.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)