Pemasok Lokal Berpeluang Masuk Ekosistem Hulu Migas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) menerapkan transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas melalui Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-Commerce). Transformasi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan produksi hulu migas serta penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menciptakan multiplier effect bagi para pelaku usaha lokal.
IOG e-Commerce akan memberikan dampak positif bagi vendor. Misalnya perluasan pangsa pasar, kemudahan dalam penjualan produk dan layanan, adanya kepastian pemesanan barang dan jasa (order), serta pembayaran.
“Kami dan KKKS perlu melakukan satu terobosan melalui transformasi digital untuk menjawab tantangan-tantangan dan ekspektasi para pemangku kepentingan,“ ujar Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas Eka Bhayu Setta dalam keterangan tertulisnya Kamis (12/10/2023).
IOG e-Commerce menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), serta APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri). Saat ini terdapat 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce. Selanjutnya, SKK Migas akan berkolaborasi dengan industri perbankan untuk menghadirkan layanan pembayaran dan pembiayaan jangka pendek.
“Bagi vendor, dengan transformasi digital ini akan semakin memperluas pangsa pasar mereka,” tegas Eka.
Berdasarkan data pengadaan tahun 2023, total ada 5.153 pemesanan dengan nilai mencapai USD 81,25 juta atau senilai Rp1,27 triliun. Untuk target jangka pendek di tahun 2024, SKK Migas berharap bisa merangkul 725 perusahaan untuk masuk dalam ekosistem IOG e-Commerce. “Selain itu juga diharapkan ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce tahun depan,” ungkap Eka.
Vice President SCM Kangean Energi Indonesia Darmawan Widhihatmoko mengungkapkan, sejumlah keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan ini. Mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, serta kewajiban penggunaan produk dalam negeri. KKKS juga bisa melakukan perbandingan harga dengan mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik.
“Dalam fitur produk, akan menampilkan seberapa besar TKDN dari barang yang dijual serta bisa menampilkan sertifikat TKDN. Lalu yang membedakan IOG e-Commerce dengan e-commerce lainnya adalah pembayaran dibelakang setelah barang diterima dan sesuai dengan PO,” kata Darmawan.
Sedangkan Nasional Segmen Manager Kawan Lama Solution, Gabriel Yusian Gandung, menambahkan, keberadaan IOG e-Commerce juga akan memberikan dampak positif bagi vendor. Salah satunya peluang perluasan pangsa pasar, kemudahan dalam penjualan produk dan layanan, adanya kepastian pemesanan barang dan jasa, serta pembayaran.
“Pengadaan barang sudah masuk era digitalisasi sehingga pelaku usaha harus mengikuti perkembangan zaman. Proses e-Commerce menjadi efektif dan efisien bagi penyedia maupun pembeli barang dari sisi biaya, waktu, dan tenaga. Kawan Lama mendukung SKK Migas beserta KKKS menjalankan IOG e-Commerce,” katanya.
IOG e-Commerce akan memberikan dampak positif bagi vendor. Misalnya perluasan pangsa pasar, kemudahan dalam penjualan produk dan layanan, adanya kepastian pemesanan barang dan jasa (order), serta pembayaran.
“Kami dan KKKS perlu melakukan satu terobosan melalui transformasi digital untuk menjawab tantangan-tantangan dan ekspektasi para pemangku kepentingan,“ ujar Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas Eka Bhayu Setta dalam keterangan tertulisnya Kamis (12/10/2023).
IOG e-Commerce menampilkan produk-produk unggulan dari para penyedia barang dan jasa yang telah bekerja sama dengan KKKS, terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), serta APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri). Saat ini terdapat 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce. Selanjutnya, SKK Migas akan berkolaborasi dengan industri perbankan untuk menghadirkan layanan pembayaran dan pembiayaan jangka pendek.
“Bagi vendor, dengan transformasi digital ini akan semakin memperluas pangsa pasar mereka,” tegas Eka.
Berdasarkan data pengadaan tahun 2023, total ada 5.153 pemesanan dengan nilai mencapai USD 81,25 juta atau senilai Rp1,27 triliun. Untuk target jangka pendek di tahun 2024, SKK Migas berharap bisa merangkul 725 perusahaan untuk masuk dalam ekosistem IOG e-Commerce. “Selain itu juga diharapkan ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce tahun depan,” ungkap Eka.
Vice President SCM Kangean Energi Indonesia Darmawan Widhihatmoko mengungkapkan, sejumlah keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan ini. Mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, serta kewajiban penggunaan produk dalam negeri. KKKS juga bisa melakukan perbandingan harga dengan mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik.
“Dalam fitur produk, akan menampilkan seberapa besar TKDN dari barang yang dijual serta bisa menampilkan sertifikat TKDN. Lalu yang membedakan IOG e-Commerce dengan e-commerce lainnya adalah pembayaran dibelakang setelah barang diterima dan sesuai dengan PO,” kata Darmawan.
Baca Juga
Sedangkan Nasional Segmen Manager Kawan Lama Solution, Gabriel Yusian Gandung, menambahkan, keberadaan IOG e-Commerce juga akan memberikan dampak positif bagi vendor. Salah satunya peluang perluasan pangsa pasar, kemudahan dalam penjualan produk dan layanan, adanya kepastian pemesanan barang dan jasa, serta pembayaran.
“Pengadaan barang sudah masuk era digitalisasi sehingga pelaku usaha harus mengikuti perkembangan zaman. Proses e-Commerce menjadi efektif dan efisien bagi penyedia maupun pembeli barang dari sisi biaya, waktu, dan tenaga. Kawan Lama mendukung SKK Migas beserta KKKS menjalankan IOG e-Commerce,” katanya.
(nng)